Terpisah 40 Tahun, Pria Tidak Dikenal Ini Antarkan Kakek yang Telantar di Yogya Kembali ke Medan

Arie kaget bahwa sebenarnya Mbah Sajan sudah meninggalkan rumah selama lebih kurang 40 tahun

Editor: Erik Sinaga
(KOMPAS.com / Wijaya Kusuma)
Arie Gunawan bersama beberapa teman Lowanu Squad 

"Sama teman-teman langsung dikondisikan dibelikan makan dan baju. Dibelikan tiket untuk berangkat ke Pekanbaru," kata Arie.

Sebarkan virus kebaikan

Arie mengaku sejak muda sudah aktif untuk membantu sesama tanpa melihat latar belakangnya.

"Sejak muda saya sudah seperti ini, semua ini mencul dari hati, bukan pikiran. Prinsip saya urip ora ijen, berbagi lebih baik," ungkapnya.

Ketua RT 61 ini menyadari bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri. Setiap manusia di dunia ini pasti membutuhkan orang lain.

"Orang kan tidak tidak bisa mengubur sendiri kalau mati, pasti butuh orang lain. Kecuali bisa mengubur sendiri, mau tidak peduli dengan orang lain ya silakan," tuturnya sambil tertawa.

Arie mengaku niatnya membantu sesama bukan karena ingin mencari nama, pujian atau bahkan uang. Tetapi semua itu ia lakukan dengan tulus dan ikhlas.

"Bukan mencari imbalan atau pujian. Imbalan saya adalah melihat senyum orang yang kita tolong, itu jauh lebih dari cukup," tegasnya.

Prinsip hidupnya ini gayung bersambut dengan aktivitas grup Facebook Info Cegatan Jogja (ICJ). Melihat itu, ia pun lantas menjadi anggota grup terbesar di Yogyakarta ini.

"Saya sukanya seperti ini dan ada wadah di ICJ yang cocok untuk saya," tandasnya.

Seiring berjalannya waktu, beberapa teman di grup Facebook ICJ lantas bergabung dan sering stand by di Jalan Lowanu untuk membantu sesama. Dari situlah akhirnya teman-teman yang nongkrong di Lowanu menamai komunitasnya " Lowanu Squad". Tagline komunitas ini adalah "Tebarkan Virus Kebaikan".

"Saya masuk ICJ dan bertemu dengan teman-teman yang istimewa dan berhati baik ini. Kita ini semua mamber ICJ yang setiap hari stand by di Lowanu, ada yang dari Pundong, Giwangan, Bambanglipuro," ucapnya.

Setiap hari, anggota ICJ yang ada di Lowanu ini selalu siap bersedia jika dibutuhkan. Mereka pun memiliki keterampilan yang bermacam-macam. Selain keterampilan, mereka juga mempunyai alat yang siap untuk membantu sesama seperti tambal ban, jumper mobil, bensin hingga ban dalam.

Dana dan alat seperti tambal ban dan jamper serta bensin berasal dari donasi serta uang pribadi mereka yang ada di Lowanu Squad.

"Yang stand by di sini skill-nya macam-macam, ada yang bengkel mobil, tambal ban, bengkel motor. Kita juga punya alat tambal ban, sampai dengan jumper mobil," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved