Kecelakaan Maut Subang

Kakorlantas Polri: Karena Lalai Sopir dan Pimpinan Manajemen Bus Bisa Jadi Tersangka

"Karena kelalaiannya, dan tidak menutup kemungkinan, sopir dan di atasnya pimpinan manajemen bisa jadi tersangka," kata Royke.

Editor: Wahyu Aji
Tribun Jabar/Mega Nugraha  
Kakorlantas Mabes Polri Irjen Pol Royke Lumewa saat olah TKP di lokasi kejadian kecelakaan bus, Sabtu (11/2/2018) Tribun Jabar/Mega Nugraha   

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNJAKARTA.COM, SUBANG - Kepala Korps Lalu Lintas ( Kakorlantas) Polri Irjen Pol Royke Lumowa mengatakan, tidak menutup kemungkinan pihaknya menetapkan sopir dan pimpinan manajemen pengelola bus maut yang kecelakaan di Turunan Emen ‎Kampung Cicenang Desa Ciater Kecamatan Ciater Kabupaten Subang, Sabtu (11/2/2018).

Menurutnya karena lalai, nyawa puluhan penumpang anggota Koperasi Permata Ciputat hilang.

Royke mengatakan sebelum kejadian, bus tersebut sempat berhenti dan sopir memeriksa kondisi rem.

Ternyata, saat diperiksa, rem bermasalah.

Baca: Tak Kuat Saksikan Jenazah Ibunya Masuk Liang Lahat Kakak Beradik Ini Pingsan

Namun, sopir memperbaiki rem tersebut untuk sementara kemudian melanjutkan perjalanan.

"Karena kelalaiannya, dan tidak menutup kemungkinan, sopir dan di atasnya pimpinan manajemen bisa jadi tersangka," kata Royke di sela olah TKP di lokasi kejadian kecelakaan, Minggu (11/2/2018).

Polisi telah melakukan pemeriksaan sementara pada sopir dan kondisi bus. Hasilnya menyebutkan bahwa rem tidak berfungsi normal di bagian roda belakang kanan sehingga secara keseluruhan sistem rem terganggu.

"Harusnya ada dua selang yang masuk tromol rem belakang kanan. Tapi karena ada kerusakan satu dan satunya di lepas. Ada juga baut-baut yang lepas. Itu informasi temuan awal," ujarnya.

Jika dikorelasikan dengan fakta di lapangan, temuan polisi sangat berkaitan dengan jejak-jejak ban bekas ngerem di jalanan sepanjang kurang lebih 300 meter. Hanya saja, jejak-jejak ban bekas rem itu hanya terlihat satu garis saja. Bus sendiri memiliki sistem rem tidak hanya pada satu bagian ban saja.

Menurut petugas olah TKP, Bripka Iskandar, jejak bekas ban itu ban diduga berasal dari bagian kanan bus. Tidak ada jejak sama di kiri atau kanan jejak ban tersebut. Adapun jejak ban menempel di aspal paling akhir berada tepat di turunan curam.

‎"Jejak ban ‎ini kemungkinan bekas ban dari bus yang direm sopir. Kalau jejak ban bekas remnya tiba-tiba menebal kemudian menipis lagi, kemungkinan karena remnya tidak berfungsi dengan baik. Sempat ngerem sehingga kecepatan berkurang tapi karena remnya tidak terlalu berfungsi maka kecepatan bus meningkat lagi hingga akhirnya tidak terkendali dan akhirnya oleng tepat di turunan," ujar petugas olah TKP dari Polres Subang, Bripka D Iskandar di lokasi kejadian.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved