Satu Keluarga Tewas Dibunuh
Begini Panggilan Sayang untuk Efendi, Suami yang Tega Membunuh Emah dan Dua Putrinya
Hidup Emah dan dua putrinya, Nova dan Tiara, tamat di tangan suami ketiganya, Muchtar Efendi, yang memiliki panggalan sayang. Begini ceritanya.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Y Gustaman
"Saya enggak berani mencari tahu karena itu urusan rumah tangga orang lain," cerita Rohayati kepada TribunJakarta.com.
Dini hari itu, Rohayati ingat betul, Ema mengucapkan, "Astagfirullah alazim, ya Allah."
Tak hanya ucapan istigfar, suara piring pecah pun Rohayati dengar dari rumah Emah.
Yati, tetangga lain yang juga mendengar suara gaduh seperti orang sedang bertikai.
Ema dan Effendi, menurut Yati, memang kerap cekcok selama ini.
"Kedengeran ada suara minta tolong sekitar jam tigaan," ujar Yati.
Tewas berpelukan
Hingga Senin (12/2/2018) sore Emah tidak terlihat, sementara semua kendaraannya masih terparkir di garasi rumah.
Yati, warga sekitar rumah pada pukul 15.00 WIB mendatangi rumah Emah untuk menanyakan uang arisan.
Ia melihat rumah Emah tidak terkunci dan suasananya sepi.
"Saya bingung, Bu Emah tidak terlihat, padahal semua kendaraannya ada di rumah dan pagarnya pun terbuka," ucap Yati.
Tidak biasanya semua kendaraan Emah ada di rumah sore itu, karena biasanya ia sudah di luar untuk mengecek tokonya yang menjual busana muslim di Pasar Kebon Besar, Batu Ceper, Tangerang.
"Saya langsung lapor kepada ketua RT, saya enggak berani masuk," Yati menambahkan.
Tetangga lainnya, Marti, curiga setelah mendengar keluarga ini cekcok tengah malam.
Ia memutuskan mengetuk rumah Ema tapi tak satu pun penghuni meresponnya.