Tips dan Saran

7 Sifat yang Bisa Membuat Orang Menjadi Pecundang

Karena semua kegagalan adalah intrik musuh atau memang sudah ditakdirkan seperti itu. Teori ini biasanya diadopsi oleh pecundang sejati.

Penulis: Ananda Bayu Sidarta | Editor: Ananda Bayu Sidarta
brightside.me
Menunda (Procrastinating) 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ada teori yang mengatakan bahwa seseorang tidak dapat melakukan apapun di dalam hidup mereka.

Karena semua kegagalan adalah intrik musuh atau memang sudah ditakdirkan seperti itu.

Teori ini biasanya diadopsi oleh pecundang sejati.

Dilansir dari brightside.me, berikut adalah 7 prinsip yang lebih dipilih dan diikuti oleh orang yang "kurang beruntung".

Dari penilitian, hal ini disebabkan karena pendekatan mereka terhadap kehidupan yang menciptakan kegagalan, bukan tentang musuh atau bahkan takdir.

7. Menyalahkan Sekitar Kita Atas Kegagalan Kita

Blaming everyone around us for our failures
Blaming everyone around us for our failures ()

Kamu tidak bisa lulus ujian masuk?

Itu karena kamu bisa masuk perguruan tinggi atau universitas hanya jika anda memiliki koneksi atau uang.

Mencoba mencari kambing hitam justru akan memberi seseorang memilki perasaan salah bahwa masalahnya telah terpecahkan.

Namun, hal itu kembali lagi dalam beberapa saat.

Itulah sebabnya orang sukses tidak mencari kambing hitam untuk disalahkan namun mencoba mencari solusi untuk masalah tersebut agar tidak terjadi lagi.

06. Tidak Percaya Pada Diri Kita Sendiri

Not believing ourselves
Not believing ourselves ()

"Kamu tidak boleh menggigit lebih dari yang bisa kamu kunyah!," "Kamu tidak bisa melompati kepalamu sendiri!,"
"Ini bukan untukku!".

Kata-kata itu sangat dicintai oleh pecundang.

Untuk menemukan sumber penghasilan tambahan, belajar bahasa baru, berani memberi pujian kepada orang asing, semua tindakan ini menuntut usaha.

Menemukan alasan yang berat jauh lebih mudah ketimbang berusaha mengubah hidupmu.

Bahkan untuk sekedar mengakui kenyataan bahwa dirimu mengalami kesulitan akan menjadi langkah awal untuk memahami situasi saat ini dan menyusun rencana tindakan.

Kamu perlu memahami bahwa ada rintangan, entah itu krisis ekonomi, perlahan jalani jalanmu menuju kesuksesan, tetapi jangan berhenti sepenuhnya.

05. Menyerah Pada Tujuan Dan Prinsip Kita

Giving up on our goals and principles
Giving up on our goals and principles ()

Banyak orang suka mengeluh tentang kemalangan mereka, mengikuti pendapat orang lain, mengubah keyakinan dan tujuan mereka beberapa kali sehari, atau bahkan menyerah pada mereka karena mengalami kesulitan.

Pecundang bisa menjadi vegetarian hari ini, tapi besok mereka mungkin mulai menilai orang-orang yang tidak makan daging karena tubuh mereka tidak menerima cukup vitamin B12.

Tujuan adalah mercusuar yang menunjukkan jalan kita bahkan dalam kegelapan sekalipun.

Prinsip kita adalah pagar yang membuat kita tetap berada di jalan yang benar.
Roy Disney pernah berkata, "Tidak sulit membuat keputusan begitu kamu tahu apa value-mu."

Ketika kesulitan muncul, orang sukses mencari solusi untuk mengatasinya, bukan cara untuk mengubah tujuan mereka.


04. Tidak Tahu Bagaimana Berkomunikasi Dengan Orang Lain

Not knowing how to communicate with other people
Not knowing how to communicate with other people ()

Pecundang tidak tahu caranya membangun hubungan dengan orang-orang di sekitar mereka, dan mereka bahkan bisa menjadi sombong bagi mereka yang berada pada tingkat sosial yang lebih rendah.

Inilah sebabnya, mengapa mereka mengatakan bahwa jika kamu ingin mengungkapkan wajah asli seseorang, perhatikan bagaimana mereka berkomunikasi dengan petugas servis.

Mereka yang bertanggung jawab atas kehidupan mereka tahu bahwa sangat penting untuk membangun relasi baik tidak hanya dalam kehidupan profesional mereka, tetapi juga dalam kehidupan pribadi mereka.

Mereka tidak melewatkan kesempatan untuk memperluas lingkaran relasi mereka, dan mereka berusaha untuk tetap menjaga relasi.

03. Menunda

Procrastination
Procrastination ()

Orang luar hidup seolah-olah mereka memiliki waktu luang yang banyak. Istilah trendi "penundaan" mengacu pada mereka yang lebih sering menunda tugas sehari-hari seperti membersihkan rumah atau mencuci.

Pecundang selalu menunda sesuatu untuk memenuhi usaha mereka terlebih dahulu, untuk mengubah hidup mereka menjadi sesuatu yang sangat membosankan.

Orang sukses hidup untuk hari ini.

Steve Jobs suka mengajukan pertanyaan berikut: "Jika hari ini adalah hari terakhir hidup Anda, apakah ANDA ingin melakukan apa yang akan Anda lakukan hari ini?"

Cara tersebut adalah cara terbaik untuk berhenti menunda-nunda dan mulai hidup sekarang ini.

02. Menolak Pendapat Orang Lain

Rejecting other people’s opinions
Rejecting other people’s opinions ()

Pecundang tahu hampir semuanya, tapi sangat dangkal(tidak berpikir luas).

Mereka percaya bahwa mereka benar dan siap untuk berdebat selamanya.

Pada saat yang sama, rumah mereka mungkin akan berantakan dan kotor.

Ada efek yang sangat menarik dalam psikologi yang dikenal dengan efek Dunning-Kruger.

Ini adalah bias kognitif dimana orang-orang dengan kemampuan rendah menderita superioritas ilusi, keliru menilai kemampuan kognitif mereka dan lebih besar dari itu.

Efeknya bekerja dalam arah yang berlawanan juga.

Semakin tinggi kompetensi seseorang, semakin sedikit mereka berdebat dan bersikeras pada pendapat mereka sendiri.


1. Mencintai Barang Gratis atau Murah

Loving free or cheap stuff
Loving free or cheap stuff ()

"Semakin murah, semakin baik!" Adalah semboyan banyak pecundang.

Tidak masalah jika kaus kaki diskonan akan robek keesokan harinya, atau gandum murah tetapi ada serangga di dalamnya, atau liburan murah ternyata menjadi bencana.

Mereka terus melakukan ini tahun demi tahun.

Orang sukses tidak menghemat uang.

Mereka menghitungnya, dan mereka tahu nilai sebenarnya dari sesuatu.

Itulah sebabnya mereka hanya membeli barang-barang berkualitas tinggi yang tidak perlu dibuang keesokan harinya.

Inilah alasan mengapa kata Baron Rothschild begitu populer saat ini.

"Saya tidak cukup kaya untuk membeli barang murah".

(TribunJakarta.com/Ananda Bayu Sidarta)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved