Imlek 2018
Alasan Tarian Barongsai Identik di Perayaan Imlek
Tarian barongsai ini biasa disebut tarian singa karena menggunakan boneka berbentuk singa saat menari.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
Hal itu dilakukan karena tangan kanan berkesan agresif.
Seiring perkembangan zaman, saat ini orang tua lebih mudah memberikan uang dan memberi kebebasan anak untuk memutuskan hadiah yang ingin dibeli.
Lilin Besar Khas Perayaan Imlek

Lilin-lilin berukuran besar yang biasa ditemui di Klenteng menjadi ciri khas perayaan Imlek.
Saat TribunJakarta.com berkunjung ke Klenteng Kwan In Thang, Pamulang, Tangerang Selatan terdapat beberapa lilin besar yang berada di kawasan itu.
Amran selaku pengurus klenteng, mengatakan lilin besar bisa menyala sampai seminggu lebih.
Baca: Dipeluk dan Dicium Wanita Cantik, Pria Ini Batal Bunuh Diri
"Tergantung ukuran, kalau yang panjangnya satu meter lebih bisa sampai seminggu lebih nyalanya," ucap Amran.
Ia mengatakan lilin ini merupakan pemberian dari beberapa jemaat klenteng.
Mereka memberikan lilin sebagai persembahan ketika ada tujuan atau target hidup, yang sudah tercapai, tambah Amran.
"Mereka senang jika lilinnya dinyalakan, apalagi sampai tahan berhari-hari," tutup Amran kepada TribunJakarta.com saat ditemui TribunJakarta.com, Kamis (15/2/2018).
Vihara Berusia 115 Tahun Siap Menyambut Imlek

Vihara Avalokiteshvara yang berlokasi di Kawasan Jatinegara, Jakarta Timur telah berusia 115 tahun.
Menurut Yeni (50), pengurus vihara kepada TribunJakarta.com, Kamis (15/2/2018), vihara ini dibangun pada tahun 1903.
Vihara ini memiliki arti Dewi Kwan Im.
"Yang mendirikan ini bernama Liem Ku Niang. Arti dari nama vihara ini sendiri adalah Dewi Kwan Im" ujar Yeni (50) pengurus Vihara kepada TribunJakarta.com, Kamis (15/2/2018).