Ini Firasat 2 Karyawan Emah Sebelum Tragedi Pembunuhan di Tangerang
Saat itu mereka bercanda soal membandingkan gaji saat bekerja dengan Emah dan saat sudah keluar.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG -- Yanti (35) dan Tuti (32) keduanya mengakui adanya firasat buruk sepekan sebelum ME melakukan aksinya, Tangerang, Banten.
Tuti adalah Karyawan Emah sebelum Yanti.
Walau sudah tidak bekerja, Tuti belakangan ini sering ingin mengirimkan pesan untuk Emah.
Baca: Suami Ditangkap, Istri Fachri Albar Datangi Polres Jaksel, Apa yang Diucapkannya?
"Dari semingguan ini saya ingin sekali WA Emah," ujar Tuti mantan karyawan Emah, Rabu (14/2/2018).
Tuti mengurungkan niatnya karena malu sudah tidak bekerja lagi dengan Emah.
Sampai akhirnya Sabtu (14/2/2018) saat Emah ke Pasar Kebon Besar, Tuti menghampiri Emah.
"Jarang-jarang saya menghampiri Ayu Ting Ting ketika sudah tidak bekerja untuk dia," ujarnya.
Baca: Suami Korban Pelecehan Seksual Jatinegara: Istri Shock Banget, Tidak Mau Keluar Rumah
Saat itu mereka bercanda soal membandingkan gaji saat bekerja dengan Emah dan saat sudah keluar.
Sedangkan Yanti memiliki firasat sudah hampir tiga hari selalu memimpikan Emah.
Padahal selama empat bulan bekerja dengannya sama sekali tidak pernah memimpikannya.
"Awalnya biasa saja saat hari pertama, begitu mimpi lagi baru sadar seperti ada yang janggal," kata Yanti.
Merasa janggal, Yanti setiap malam selalu meninggalkan pesan Whatsapp ke Emah.
"Selalu nanyain kabar aja sih saya mas," tambahnya.
Sehari sebelum pembunuhan pun Yanti tetap menghubungi bosnya itu.
Sayangnya pesannya tidak sampai dan pending.
Dihari berikutnya Yanti mengaku kaget karena mendengar bosnya itu terbunuh dirumahnya.
Tuti dan Yanti pun segera kerumah sakit malam harinya bersama rekan pedagan lainnya.
Seperti diketahui dalam insiden tersebut Emah dan dua anaknya tewas.
Sedangkan sang suami Muchtar Efendi (60) segera dilarikan ke rumah sakit.
Korban yang meregang nyawa adalah Emah (40), Nova (19), dan Tiara (11). Sementara itu Muchtar kritis.
Polrestro Tangerang telah menetapkan Muchtar sebagai tersangka dalam tragedi pembantaian itu.
Pelaku membunuh para korban lantaran faktor ekonomi.