Imlek 2018

Bukan Keturunan Tionghoa, Hamdan Mampu Kantongi Jutaan Rupiah di Hari Raya Imlek

Melepaskan burung pipit ke alam bebas sudah menjadi tradisi dan kepercayaan dari masyarakat Tionghoa.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ilusi Insiroh
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Hamdan (32) pedagang burung pipit di depan Wihara Ekayana Buddhist Centre, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Hamdan (32) selalu sumringah setiap perayaan Tahun Baru Imlek.

Padahal, dia bukanlah warga keturunan Tionghoa.

Hamdan merupakan pria kelahiran Cirebon, Jawa Tengah yang sudah puluhan tahun mengadu nasib di ibu kota.

Namun, dia mengaku punya banyak kenalan dari warga Tionghoa. Khususnya, yang ada di wilayah Jakarta Barat.

Urusan pekerjaan yang membuat banyak warga Tionghoa mencari keberadaannya.

Baca: Temani Azriel Operasi Mata, Netter Berikan Pujian Untuk Ashanty Bunda yang hebat

"Yang beli mah emang orang Tionghoa yang lagi merayakan Imlek," ujar Hamdan yang berjualan burung pipit di depan Wihara Ekayana Buddhist Centre, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (16/2/2018).

Hamdan sudah berdagang burung pipit sejak 17 tahun silam.

Setiap harinya, dia selalu berjualan burung pipit dari satu wihara ke wihara lainnya yang ada di wilayah Jakarta Barat.

"Saya emang dagangnya di wihara bukan di sekolahan atau tempat hiburan," kata Hamdan.

Menurutnya, melepaskan burung pipit ke alam bebas sudah menjadi tradisi dan kepercayaan dari masyarakat Tionghoa.

Baca: Maksimal Cantiknya! Sandra Dewi Gunakan Balutan Cheongsam, Menyambut Tahun Baru Imlek

Biasanya selalu banyak penjual burung pipit saat Imlek.

Namun, di depan Wihara Ekayana Buddhist Centre terlihat hanya ada dua pedagang burung pipit.

Keduanya adalah burung pipit yang dijual Hamdan.

"Saya di sini dan istri saya yang jualan di sebelah sana," kata Hamdan sembari menunjuk lapak istrinya berjualan.

Khusus di perayaan I‎mlek, Hamdan membawa 1500 ekor burung pipit‎ yang ia jual Rp 2000 per ekornya.

Baca: Selamat Imlek! Enggak Butuh Komentar Gracia Indri Minta Ini

"Saya belanjanya di Bekasi satu ekornya Rp 1300, saya jual lagi Rp 2000," kata Hamdan.

Dia mengatakan telah menjual sekitar 800 ekor burung pipit di hari ini.

Alhasil, sudah Rp 1,6 juta yang berhasil ia kantongi sampai siang ini.

"Alhamdulillah kalau rezeki emang enggak kemana," kata Hamdan sumringah.

Namun, kata Hamdan, burung pipit itu tak langsung dilepas kembali di area wihara melainkan dibawa pulang oleh para pembelinya.

Baca: Ternyata Ini 4 Manfaat Ini Minum Kopi Sebelum Olahraga

"Dibawa pulang buat dilepas di rumah mereka," ujarnya.

Selain itu, tak jarang warga Tionghoa yang membeli burung pipit sesuai dengan jumlah umur mereka.

"Misalnya umur dia 50 tahun, ya beli burungnya 50 ekor. Makanya saya suka senang kalo yang beli orang tua karena pasti lebih banyak belinya," ujar Hamdan sembari tertawa.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved