Korupsi KTP Elektronik
Serba-serbi Setya Novanto di Tahanan: Dari Cuci Piring Sampai Tenangkan Kepala Daerah Tertangkap KPK
Terdakwa kasus korupsi KTP elektronik, Setya Novanto meminta semua orang saat ini memandang dirinya sebagai rakyat biasa.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Terdakwa kasus korupsi KTP elektronik, Setya Novanto meminta semua orang saat ini memandang dirinya sebagai rakyat biasa.
Selama mendekam di Rutan Merah Putih yang satu gedung dengan Komisi Pemberantasan Korupsi, Setya Novanto berkali-kali menyatakan hidupnya kini jauh dari kemewahan.
Dia menyebut dirinya sebagai anak kos serta rakyat jelata karena harus hidup sendiri dan ruang geraknya dibatasi.
Mantan Ketua DPR RI ini tidak malu mengungkap rutinitas pagi yang sebelum menjalani sidang, seperti bersih-bersih sel tahanan.
"Sekarang bagun pagi siap-siap, sudah cuci piring, nyapu, baru ke sini (sidang). Sudahlah pokoknya kita ini jangan dilihat jadi Ketua DPR lagi, jadi rakyat kan, yang bersih-bersih," ungkap Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Senin (19/2/2018).
Selain sibuk membersihkan sel tahanan, Setya Novanto kerap berbagi cerita hingga menenangkan para kepala daerah yang syok tertangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
"Saya di dalam (rutan) juga harus menenangkan orang di dalam, para bupati supaya semuanya sabar," ungkap dia.
Puji istri tercinta

Belakangan ini Setya Novanto kerap berbagi pengalaman hidupnya sejak menghuni di tahanan dalam kasus KTP elektronik, termasuk soal keluarganya.
Ia merasa bersyukur memiliki Deisti Astriani Tagor, istrinya yang tabah menerima suaminya menjadi terdakwa.
Pantauan Tribunnews.com, Deisti tetap kuat mendampingi Setya Novanto selama penyidikan di KPK hingga kasusnya maju ke persidangan.
Berbulan-bulan mendekam di jeruji besi, Deisti harus pula menggantikan sosok bapak bagi buah cintanya dengan Setya Novanto.
Tidak hanya mengurus anak dan rumah tangga, Deisti juga banyak menghabiskan waktu di luar rumah demi bisa menghabiskan banyak waktu dengan sang suami.
Seminggu dua kali, Senin dan Kamis, Deisti setia mengikuti dan mendamping sidang Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Pada Rabu dan Jumat, Deisti kepada ke KPK untuk menjenguk suami.
Tidak jarang, Deisti membawa anaknya yang masih kecil agar bisa bersua sang ayah.
Lantas bagaimana kondisi keluarganya sekarang? Setya Novanto mengaku prihatin.
"Jujur, pasti keluarga prihatin kepada saya. Tentunya dorongan keluarga membesarkan hati saya. Semuanya bisa tabah dan kuat. Saya terima kasih pada istri saya begitu tabahnya menghadapi ini semua," aku dia.
Setya Novanto saat ini hanya berharap mendapat semangat dan dukungan moril dari keluarga.
"Keluarga tahu betul tentang saya. Apa yang saya lakukan selalu saya cerita. Ini semua cobaan Tuhan. Kami semua sabar ikuti apapun itu," kata dia.
Belajar mengaji Alquran
Hampir empat bulan Setya Novanto mendekam di Rutan Merah Putih.
Setya Novanto berstatus terdakwa di kasus korupsi KTP elektronik dan harus menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta saban Senin dan Kamis.
Wartawan iseng bertanya kepadanya, apakah rutan yang sekarang ditinggali berhantu? Setya Novanto pun menjawab.

"Kebetulan di dalam rutan semuanya rajin bersih-bersih. Sembahyangnya kuat-kuat semua," aku Setya Novanto, Senin (12/2/2018).
Selama di rutan Setya Novanto selalu meluangkan waktu untuk membaca Alquran.
"Iya semua di dalam baca. Saya juga belajar membaca Alquran dari teman-teman yang lain. Salat pun selalu berjamaah, yang jadi imam gantian," tambah dia.
Foto anak penawar rindu
"Rindu Keluarga," begitu yang selalu dilontarkan Setya Novanto.
Setnov menyampaikan curhatannya kepada sang istri, Deisti Astriani Tagor.
Menurut Deisti, suaminya tidak lagi memikirkan politik maupun jabatan dan sudah legowo dengan proses hukum yang harus ia jalani.
Kini Setnov ingin kembali dipersatukan bersama dengan keluarga dan anak istri.
"Sudah tidak mengeluh, Alhamdulilah. Yah, dia (Setya Novanto) sudah menjalani saja. Legowo," ujar Deisti.
Setiap kali menjenguk Setya Novanto di Rutan Merah Putih KPK, Setya Novanto selalu menyatakan rindu berat dengan keluarga di rumah.
Terkhusus, rindu kepada anak laki-laki paling kecil yang kini duduk di bangku sekolah menengah pertama.
"Bapak kangen sama semualah, cuma karena yang paling kecil kan masih lucu ya. Ya saya sering ceritakan ke bapak. Jadi kayaknya hiburan kalau saya cerita soal anak yang paling kecil," tutur Deisti.
Sangking cintanya, menurut Deisti, Setya Novanto sempat meminta foto-foto sang anak untuk dicetak dan dibawakan di rutan sebagai pengobat rindu.
"Di dalam tahanan ada foto anak yang paling kecil, bapak yang minta dicetakin," lanjutnya.
Deisti mengaku tidak selalu bisa memenuhi permintaan anaknya untuk menemui Setya Novanto karena harus sekolah.
"Paling kalau saya bawa jenguk, dia harus bolos karena waktu jenguk Selasa dan Rabu. Awalnya Senin dan Kamis, karena sidang ya diganti di hari itu," tambah dia.
Tampil beda
Gaya rambut Setya Novanto dalam sidang Senin pekan lalu berbeda.
Mantan Ketua Umum Golkar itu mengaku baru saja mencukur rambutnya di tukang cukur pinggir jalan yang dipanggil ke dalam rutan KPK.
"Ini potong rambut sebulan sekali," kata Setya Novanto.
Ia curhat hidupnya kini jauh dari kemewahan.
Biasanya saat masih bebas setiap dua minggu sekali dia selalu cukup rambut.
Kini, selama mendekam di tahanan, dia cukur rambut sebulan sekali.
Rambutnya pun tidak lagi ditangani oleh tukang cukup profesional, melainkan hanya tukang cukur pinggir jalan.
"Tukang cukurnya yang di pinggir jalan. Sudah ditelitilah betul, di-screening betul oleh KPK. Rambut saya biasanya cukur dua minggu sekali, karena cepat panjang," papar dia.
Soal gaya, Setya Novanto memilih potongan anak muda biar tidak terlihat susah karena tinggal di rutan tak ubahnya anak kos.
"Ini (gayanya) setengah anak muda. Biar nggak kelihatan susah," beber Setya Novanto sambil memperlihatkan potongan rambutnya.
Hoki Golkar bagus
Meski hidup di dalam tahanan dan fokus menjalani proses hukum di persidangan, Setya Novanto masih mengikuti perjalananan Partai Golkar, terbaru nomor urut partai peserta Pemilu 2019.0
Berdasarkan hasil pengundian nomor urut peserta Pemilu 2019 di Komisi Pemilihan Umum, Minggu (18/2/2018), Golkar mendapat nomor urut 4.
Setya Novanto mengomentari nomor urut yang diperoleh oleh partai berlambang pohon beringin tersebut.
Menurut dia, angka 4 bagus.
"Biasanya itu, nomor 4 selalu Hokinya bagus," doa Setya Novanto.
Setya Novanto lalu menceritakan pengalaman hidupnya bernasib baik dengan angka 4.
"Buat saya itu angka bagus. Saya pernah punya mobil angka 44, bagus itu," enteng Setya Novanto berkomentar.
Menurut fengshui, angka 4 identik dengan angka mati. Beberapa gedung banyak yang tidak menyematkan angka 4 di lantai mereka.