Menyerah Pada Hidup? Yuk Intip Kisah Wanita Lumpuh Asal Pakistan yang Gemparkan Dunia

Apakah Kamu pernah menyerah pada kehidupanmu? Merasa terpuruk? Kalau begitu Kamu mesti menyimak kisah hidup Muniba Mazari.

Instagram
Muniba Mazari 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Apakah Kamu pernah menyerah pada kehidupanmu? Merasa begitu terpuruk hingga tidak bisa bangkit lagi? Kalau begitu Kamu mesti menyimak kisah hidup Muniba Mazari.

Dikutip dari akun Youtube Arif Vlog, Muniba wanita asal Pakistan.

Terlahir di keluarga yang masih mengenggam adat dengan kuat, Munabi diajarkan untuk tidak pernah berkata tidak.

Ia menuruti permintaan ayahnya untuk menikah di usia 18 tahun meskipun hatinya berkata lain.

Pernikahan yang tidak bahagia harus dijalani Muniba selama dua tahun.

Muniba dan suaminya mengalami kecelakaan ketika perjalanan mereka pulang dari rumah orang tuanya, suami Muniba tertidur hingga mobil yang ia kendarai terjungkal masuk ke parit.

Suaminya berhasil keluar dari mobil dan selamat, sayangnya nasib Muniba tak sebaik itu.

Wanita cantik itu terhimpit di dalam mobil yang ringsek.

Lengan dan pergelangan tangannya patah.

Tulang bahunya patah. Seluruh tulang dadanya patah. Tapi yang terburuk adalah tulang belakangnya juga patah.

Dua setengah tahun ia habiskan di rumah sakit dalam hanya dengan berbaring di tempat tidurnya, kesulitan untuk bergerak.

Satu persatu harapan Muniba untuk kembali ke kondisinya seperti sediakala mulai pupus.

Baca: 10 Bulan Berlalu, Inilah Jejak Kasus Novel Baswedan

" Suatu pagi dokter berkata padaku  'Aku punya berita buruk untukmu. Karena luka di tanganmu, sekarang tanganmu tidak bisa digunakan untuk melukis lagi'

Esoknya dokter kembali datang, 'Luka di tulang belakangmu sangat serius. Kamu tidak akan bisa berjalan lagi.'

Aku berusaha tegar,  kemudian dokter lain datang, membawa kabar lain yang membuat diriku benar-benar hancur.

Dokter itu berkata, 'Karena luka di tulang belakangmu , kamu tidak akan bisa punya anak.' mendengar itu aku merasa tidak ada gunanya lagi aku hidup," ujar Muniba.

Berita itu sungguh menghancurkan hati, harapan, dan jiwa Muniba.

Namun ia merasa bahwa tidak waktu untuk bersedih. ia berusaha untuk melawan semua ketakutannya.

Ia mulai tegar meneriman kenyataan, Muniba menerima bahwa suaminya menceraikannya dan tak lama berselang suaminya menikah kembali.

Wanita bermata cokelat itu dengan tegar menghadapinya.

"Aku senang dengan kabar pernikahan mu, semoga hidupmu bahagia," ucap Muniba kepada sang suami.

Muniba tak pernah berhenti berjuang. Bosan dengan rumah sakit dan segala isinya yang berwarna putih, Muniba meminta kepada adiknya untuk membawakan kuas dan kanvas.

Dengan sebuah kanvas kecil, cat berwarna dan tangannya yang bahkan tak bisa memegang kuas dengan benar lagi, Muniba mulai melukis.

Baca: Ongkos Jadi Uang Jajan, Anak SD Senang Menggunakan OK OTrip

Banyak orang yang memuji lukisannya, mengatakan betapa indahnya lukisan tersebut tanpa mengatahui lukisan itu adalah pelampiasan rasa frustasninya.

Muniba terus melukis hingga akhirnya hidupnya jadi lebih berwarna daripada lukisan yang ia buat.

Ia tahu ia takkan lagi punya anak, namun tekadnya untuk menjadi seorang ibu tak padam.

Ia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak.

"Ada jutaan anak di dunia yang butuh kasih sayang," ujar Muniba.

Selama dua tahun ia mencari ke panti asuhan-panti asuhan di Pakistan hingga akhirnya dia menemukan Nael.

"Saat mereka mengabarkan ada seorang anak laki-laki yang siap untuk diadopsi, aku langsung bisa mersakan sakitnya melahirkan," tambah Muniba.

Nael kini tumbuh menjadi anak laki-laki yang sehat.

Keterikatannya dengan kursi roda bisa membuat seseorang merasa tidak sempurna di dunia yang tak sempurna.

Karena itu Muniba berusaha untuk tampil lebih sering ke publik.

Muniba mulai melukis secara profesional dan mengikuti banyak kegiatan modeling. Ia menjadi wanita pertama dengan kursi roda yang menjadi pembawa berita di TV Nasional Pakistan.

Muniba vokal dalam upaya pemberdayaan wanita dan hak anak-anak.

Tahun 2015, wanita yang kini berusia 30 tahun itu ditunjuk menjadi duta nasional untuk UN Women.

Baca: Belum Pulih, Novel Baswedan Dipastikan Belum Bekerja

Berkat semangat juangannya, Kini Muniba masuk kedalam Forbes 30 under 30 pada tahun 2016 dan 1 dari 2 wanita Pakistan yang masuk ke dalam list 100 Most Inspirational Woman BBC 2015.

Ia adalah seorang motivator dan telah berkeliling dunia untuk memberikan ispirasi.

" Jangan pernah mati sebelum waktunya mati, bersyukur dan nikmati lah hidupmu," ujar Muniba.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved