Ini Tanggapan Menteri Luhut Terkait 3 Kebijakan Pengaturan Ruas Tol Jakarta-Cikampek
"Pak Budi ini berpikir maju. Jadi semua lalu lintas dibuat pemodelan dengan komputer," jelas Luhut
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJALARTA.COM, BEKASI BARAT - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menanggapai kebijakan pengaturan di ruas jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek).
Seperti diketahui, pada 12 Maret mendatang, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menetapkaan tiga kebijakan sekaligus.
Baca: Davide Astori Meninggal Saat Tidur, Gangguan Jantung Sebenarnya Sudah Terlihat 6 Bulan Sebelumnya
Pertama, pembatasan jam operasional angkutan barang bertonase berat, pengaturan jalur khusus bus, dan penerapan ganjil genap di pintu masuk Bekasi Barat dan Bekasi Timur.
Menurut Luhut, kebijakan tersebut merupakan suatu kemajuan yang dicetuskan Menhub untuk menekan angka kemacetan di Tol Japek.
Baca: Setelah PSI, Kini Partai Perindo Bertemu Jokowi di Istana
Selain pembuatan kebijakan, menurut Luhut pihak Kemenhub juga akan menerapakan sistem model komputerisasi dalam mengatur kendaraan.
"Pak Budi ini berpikir maju. Jadi semua lalu lintas dibuat pemodelan dengan komputer. Sehingga nanti akan dibaca bagaimana kendaraan itu bisa diatur dengan baik," jelas Luhut, Senin (5/3/2018).
Baca: Ramah dan Mudah Bergaul, White Lee Ternyata Sering Menirukan Gaya Tukul Arwana
Nantinya, kata Luhut, setelah penerapan tiga kebijakan di tol Japek, akan dicoba model penginputan data.
"Ini pilot project. Kalau ini berhasil nanti Pak Menteri Perhubungan sedang meminta membuat pemodelan dengan input data – data yang bagus bagaimana sekarang kendaraan itu supaya efisien, tidak merusak jalan dan lancar," tukas bekas menteri perdagangan itu.