Ini Tanggapan Supir Angkot Terkait Operasi Keselamatan Jaya
"Apalagi pengemudi ojeg daring, sering main hape sembarangan, ganggu yang lain kan jadinya," tambahnya.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Kurniawati Hasjanah
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Tanggapan positif dilontarkan oleh para pengemudi angkutan kota (angkot) terkait Operasi Keselamatan Jaya yang diadakan oleh Polda Metro Jaya mulai hari ini hingga tanggal 25 Maret 2018, Senin (5/3/2018).
"Setuju saja saya, biar pada tertib dijalan," ujar Doni seorang pengemudi angkot trayek Gandaria - Jatinegara.
"Apalagi pengemudi ojeg daring, sering main hape sembarangan, ganggu yang lain kan jadinya," tambahnya.
Operasi Keselamatan Jaya ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Undang-undang (UU) No 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ).
Ada lima pelanggaran utama yang akan ditindak tegas oleh aparat kepolisian pada operasi kali ini, yaitu melawan arus, tidak menggunakan helm, menggunakan ponsel saat berkendara, berbonceng lebih dari satu dan anak dibawah umur yang mengendarai kendaraan bermotor.
Selanjutnya, TribunJakarta.com bertanya tentang wacana yang sempat berhembus mengenai larangan merokok dan mendengarkan musik, Doni baru mengatakan ketidak setujuannya.
"Kalau enggak boleh merokok jelas saya tidak setuju," katanya kepada TribunJakarta.com.
Baca: Soal Urusan Merias Wajah, Begini Jawaban Kahiyang Ayu Selama di Rumah
"Pusing macet terus, kalau sambil merokok bisa mengurangi stress, jadi lebih rileks," terangnya.
Wacana larangan merokok dan mendengarkan musik saat berkendara itu sendiri belum resmi ditetapkan dan masih dalam proses pengkajian.