Ojol Tewas Ditabrak Rantis

Tewasnya Affan Kurniawan Dianggap Pengkhianatan Reformasi, Desakan Copot Kapolri Menguat

FAKTA Indonesia mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Tindakan Polri dalam menangani aksi gelombang unjuk rasa dalam beberapa hari terakhir mendapatkan sorotan tajam dari publik.

Terutama terkait meninggalnya Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek online yang dilindas kendaraan taktis Brimob di kawasan Pejompongan pada Kamis (28/8/2025).

Ketua Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia, Ari Subagyo Wibowo menyebut insiden tersebut sebagai “pengkhianatan terhadap semangat reformasi” dan bentuk pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia.

"Peristiwa ini adalah alarm bahaya yang menunjukkan kemunduran serius demokrasi serta penegakan hak asasi manusia di Indonesia," kata Ari kepada wartawan, Selasa (2/9/2025).

Menurutnya, hilangnya nyawa warga di tangan aparat negara dalam aksi demonstrasi merupakan sebuah pengkhianatan terhadap semangat reformasi.

Kekerasan yang terjadi, termasuk insiden meninggalnya Affan tidak lagi bisa dianggap sekadar insiden.

Melainkan bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia serius yang menodai rasa keadilan masyarakat," ujarnya.

Terkait hal itu, FAKTA Indonesia, lanjut Ari, mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai bentuk tanggung jawab atas tindakan represif aparat.

“Diamnya pemerintah dapat ditafsirkan sebagai persetujuan atas brutalitas aparat.

Pencopotan Kapolri adalah langkah minimum yang harus segera diambil untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap negara,” katanya.

Namun, Ari juga menegaskan bahwa pergantian pimpinan Polri saja tidak cukup.

Ia mendesak dibentuknya tim investigasi independen untuk mengaudit prosedur pengamanan massa, penggunaan senjata, serta kewenangan kepolisian secara menyeluruh.

Menurutnya, reformasi institusi Polri yang selama ini mandek harus segera diwujudkan.

“Sudah terlalu lama agenda reformasi Polri hanya menjadi wacana.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved