Polisi Temukan Keterkaitan Saracen dengan MCA,Ini Penjelasannya
"Ini menunjukkan bahwa pembentukan opini isu penyerangan ulama dilakukan oleh kelompok tertentu di dunia maya, internet, medsos," imbuh Fadil.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Fadil Imran mengatakan pihaknya menemukan koneksi atau garis merah antara kelompok Muslim Cyber Army (MCA) dan Saracen.
Fadil mengungkap jika para pelaku penyebar hoax terkait penyerangan ulama yang ditangkap di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur terhubung satu sama lain.
"Dari upaya penindakan, kami lakukan analisis sampai penyerangan ulama. Dari klaster Jatim, Jabar, Banten, terlihat bahwa pelakunya ini terhubung satu sama lain. Pelaku-pelaku yang tergabung dalam MCA juga tergabung dengan klaster X, yaitu eks kelompok Saracen," ujar Fadil di Rupatama Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/3/2018).
Baca: Polisi Putuskan Rehabilitasi 6 Siswa SD yang Perkosa Bocah 8 Tahun di Rumpin
Wakasatgas Nusantara ini juga menjelaskan isu penganiayaan atau penyerangan terhadap ulama dihembuskan kurang lebih sebulan lamanya.
"Bahwa ada 3 kejadian (yang benar-benar terjadi), namun menunjukkan grafik peningkatan di medsos. Mulai 2 Februari, isu penganiayaan terhadap ulama itu terus digulirkan, diviralkan sampai dengan 27 Februari. Setelah itu, kemudian grafiknya menurun," ungkapnya.
Baca: Kisah 2 Pemuda Tersesat di Gunung Salak, Merasa Berputar-putar di Sekitar Air Terjun
"Ini menunjukkan bahwa pembentukan opini isu penyerangan ulama dilakukan oleh kelompok tertentu di dunia maya, internet, medsos," imbuh Fadil.
Terkait siapa dalang dibalik semua kasus ini, Fadil mengatakan pihaknya masih terus mendalami dan bekerja mencari jawabannya.
"Siapa dibalik ini semua? Kami akan terus bekerja (mencari dalangnya). Agar hoax atau fitnah yang mengganggu keamanan bisa segera dihilangkan," tukasnya.