Penghasilan Sedikit, Tukang Ojek Sepeda Curhat Ingin Jadi Ojek Online, Tapi Terkendala Ini

"‎Penghasilan sih enggak menentu, kebanyakan di bawah Rp 100 ribu per harinya," kata Sutrisno.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Elga Hikari Putra
Sutrisno (56), tukang ojek sepeda di Pasar Pagi Asemka, Tambora, Jakarta Barat 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Saat ini ojek online menjadi primadona baru moda transportasi bagi masyarakat.

Praktis dan murah menjadikan ojek online sebagai sarana yang banyak digunakan masyarakat urban.

Baca: Pilpres 2019, SBY Sebut Partai Demokrat Akan Usung Pasangan Capres dan Cawapres Sendiri

Namun tentunya tak semua pihak diuntungkan dengan hadirnya moda transportasi itu.

Yang paling terdampak tentunya adalah para tukang ojek konvensional.

Terlebih lagi yakni para tukang ojek sepeda yang masih menggunakan tenaga manusia untuk mengantarkan penumpangnya.

"Pas belum ada ojek online aja udah susah cari penumpang, apalagi pas ojek online makin menjamur kaya sekarang," ujar Sutrisno (56), tukang ojek sepeda di Pasar Pagi Asemka, Tambora, Jakarta Barat kepada TribunJakarta.com, Sabtu (10/3/2018).

Baca: Kesaksian Dodo, Pengangkat Jenazah Bocah Tenggelam Saat yang Lain Tidak Ada Yang Berani

Sutrisno mengatakan penghasilannya sebagai tukang ojek sepeda terus menurun.

Untuk mendapatkan uang Rp 100 ribu dalam sehari saja sangat susah terpenuhi.

"‎Penghasilan sih enggak menentu, kebanyakan di bawah Rp 100 ribu per harinya," kata Sutrisno.

‎Di Jakarta, Sutrisno tinggal bersama rekan-rekannya sesama tukang ojek sepeda di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara.

Sedangkan keluarganya tinggal di Semarang, Jawa Tengah.

Baca: Dituntut Ganti Rugi 1,4 Triliun Karena Kecanduan Rokok, Ini Tanggapan Djarum dan Gudang Garam

Lantaran penghasilannya yang tak menentu, ia terpaksa baru bisa pulang menengok keluarganya paling cepat tiga bulan sekali.

"Tapi kadang kalau lagi nggak ada uang ya bisa sampai lima bulan nggak pulang," kata Sutrisno.

Sutrisno bukannya tak mau berpindah ke pekerjaan yang lebih menghasilkan.

Apalagi usianya yang sudah tidak muda lagi mempengaruhi kekuatannya untuk mengayuh sepeda.

Sempat terbersit di pikirannya untuk menjadi pengendara ojek online.

Namun, ia mengalami kendala utama yang pastinya tak bisa membuatnya diterima sebagai pengendara ojek online.

Baca: Jokowi: Saya dan Pak SBY Beda Tipis Banget

Pasalnya, bapak tiga anak ini tidak memiliki sepeda motor.

Hanya sepeda ontel lawas yang ia miliki sebagai kendarana sekaligus sahabat setianya dalam bekerja.

"Syaratnya nggak bisa kalau jadi ojek online. Soalnya saya nggak ‎punya motor sama nggak punya SIM juga," ujar Sutrisno lirih

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved