Tidak Diminati, Tukang Ojek Sepeda di Pasar Pagi Asemka Berharap Keikhlasan dari Pemilik Toko
Terlebih, dengan menjamurnya ojek online yang membuat keberadaan ojek sepeda semakin kurang diminati.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Elga Hikari Putra
Sutrisno (56), tukang ojek sepeda yang mangkal di Pasar Pagi Asemka, Jakarta Barat.
Upah yang ia terima dari mengantarkan barang itu pun tidak menentu.
Tergantung dari keikhlasan dari para pemilik toko yang mempercayakan barangnya diantarkan olehnya.
"Terserah berapa aja sesuai yang ngasih. Yang penting saya bersyukur masih bisa dapat uang buat makan," kata Sutrisno.
Sutrisno mengakui populasi tukang ojek sepeda di Pasar Pagi Asemka hanya tinggal beberapa saja karena sepinya pendapatan.
"Sekarang tinggal dikit, udah banyak yang pulang kampung karena susah cari penumpang," kata Sutrisno.
Berita Terkait