Hari Kedua Tol Ganjil Genap Volume dan Angka Kendaraan yang Kena Halau Menurun Drastis

Pada hari kedua pemberlakuan ganjil genap di tol108 kendaraan dihalau di gerbang Bekasi Barat, dan 52 unit di gerbang Bekasi Timur.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama | Editor: Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Sejumlah kendaraan melakukan putar balik di depan pintu tol Bekasi Barat di hari pertama penerapan kebijakan ganjil genap, Senin (12/3/2018). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com Adiatmaputra Fajar Pratama

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Jumlah kendaraan yang dihalau masuk ke tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur berkurang drastis.

Pada hari kedua pemberlakuan ganjil genap di tol108 kendaraan dihalau di gerbang Bekasi Barat, dan 52 unit di gerbang Bekasi Timur.

Dari data PT Jasa Marga kendaraan yang terkena halau lebih rendah dibandingkan pada Senin (12/3/2018) sebanyak 253 kendaraan.

Baca: Selma Blair Mengklarifikasi Bahwa Pensiun Akting Cameron Diaz Merupakan Lelucon

Pengendara berpelat genap pada Selasa pagi, otomatis beralih ke jalur arteri atau menaiki angkutan umum berupa bus Transjabodetabek menuju Jakarta.

Bus ini disediakan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, dengan menggandeng perusahaan otobus (PO).

Bus ini bersiaga di Mega Bekasi City Kecamatan Bekasi Selatan dan Kawasan Light Rail Transit (LRT) City Kecamatan Bekasi Timur.

Baca: Di Follow Kodaline Hingga Diajak Secret Project, Abdul Punya Kesempatan Untuk Go Internasional

"Artinya sosialisasi yang dilakukan pemerintah dan pengelola tol berjalan lancar, karena pengguna kendaraan yang dihalau petugas cenderung menurun," kata Cece.

Menurut dia, rasio jalan raya terhadap kendaraan di ruas tol setempat juga mengalami penurunan.

Dulu yang awalnya bisa menembus angka 1 dengan makna terjadi kemacetan, kini berada di kisaran 0,8.

Dengan poin sebesar itu, kata dia, laju kendaraan di sana tidak lagi tersendat. Pengendara bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan 40 km/jam sampai 60 km/jam.

"Kalau sebelumnya laju kendaraan 20 km/jam sampai 40 km/jam. Sekarang sudah lebih baik," ujarnya.

Volume Kendaraan Menurun

Dari data PT Jasa Marga (persero) Tbk jumlah kendaraan yang masuk ke tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur menurun.

Hal itu disebabkan aturan tol ganjil genap yang sudah berlaku sejak kemarin, Senin (12/3).

Kepala Humas Jasa Marga cabang Japek Irwansyah mengatakan volume kendaraan di ruas tol mengalami penurunan hingga 35-37 persen.

Sebelum pemberlakuan aturan ini, jumlah kendaraan yang melintasi gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur mencapai sekitar 8.000 unit.

Penurunan volume kendaraan ini, kata dia, tidak berimplikasi pada pendapatan Jasa Marga.

Dia menyebut justru menguntungkan Jasa Marga, karena kendaraan yang masuk justru berganti, seiring arus di sana yang mulai mencair.

Baca: Rizky Febian Nikah Muda? Ini Kata Sule

Pengendara dari gerbang tol lain, mulai beralih ke tol melintasi ruas tol Japek.

"Penurunan volume kendaraan kan dari gerbang Bekasi Barat dan Bekasi Timur saja, sementara pengendara dari Cikarang seperti Tambun, Cibitung, dan daerah lainnya bertambah karena mereka melihat arus lalu lintas di tol semakin lancar," papar Irwansya.

Ganjil Genap di Depok, Tangerang, dan Bogor

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, penerapan ganjil genap di Bekasi mendapatkan respons yang relatif baik di masyarakat.

Budi mengakui ada satu dua pihak yang kontra, namun ia menilai hal tersebut termasuk wajar.

"Kami sepakat dengan Kapolri tidak mengenyampingkan pendapat dari masyarakat. Kita akan membuat semacam tim yang bertugas memantau kegiatan ini. Satu sisi kita akan konsisten memberlakukan itu, tapi kami menerima pendapat menjadi bagian mencari solusi," kata Budi di Istana Bogor.

Baca: Asyik Buat Nongkrong, Banyak Pengunjung Betah di Museum Fatahillah

‎Menurut Budi, kebijakan ganjil genap di Bekasi merupakan langkah dalam membuat lalu lintas menjadi lancar.

Budi juga berharap masyarakat beralih ke transportasi massal seperti bus, dan nantinya dapat menggunakan LRT.

‎"Kita juga akan memberlakukan ini di Bogor-Depok-Tangerang, dengan skema kombinasi yang mungkin tidak terlalu sama. Jadi intinya kita ingin melakukan suatu law enforcement untuk mengatur agar lebih lancar," papar Budi.


Pemberlakuan untuk tol lain, kata Budi, bisa jadi dilakukan pada tahun ini, karena Kemenhub dan pihak kepolisian sedang melakukan pemetaan terhadap wilayah yang macat.

"Jadi kita mau exercise tiga bulan, setelah itu kita intensif atau ekstensif ke daerah lain, kita lagi mapping di seluruh Jabodetabek," ungkap Budi.

Penerapan aturan ganjil genap di pintu Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur, mulai diberlakukan pada Senin (12/3/2018) sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIb.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved