Siapa Sangka, Shelter Ojek Online di Stasiun Depok Dulunya Tempat Pembuangan Sampah

Irwan menceritakan sebelum dibangun, shelter ini merupakan kebun dengan banyak tumpukan sampah

Penulis: Suci Febriastuti | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Suci Febriastuti
Shelter ojek daring di Stasiun Depok Baru, Jawa Barat, Kamis (15/3/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/SUCI FEBRIASTUTI 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti

TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Shelter Ojek Online di Stasiun Depok Baru (Stadebar), Jawa Barat, sudah beroperasi sejak 21 Februari 2018 lalu.

Dibangunnya shelter ini bertujuan untuk mengurangi kesemerawutan yang kerap terjadi di Stadebar.

"Shelter ini memang dibangun untuk mengurai kemacetan, menambah keamanan juga kebersihan di lingkungan sini," ujarnya.

Irwan, Ketua Umum Shelter Ojek Online, mengatakan awalnya para pengemudi ojek online Stadebar mempunyai shelter di trotoar.

"Tadinya kita punya shelter di trotoar, tapi bikin macet," ujar Irwan, Kamis (15/3/2018).

Tanah yang dipakai untuk dibangun shelter merupakan milik Kementerian Perhubungan.

Baca: Shelter Ojek Daring Sekitar Stasiun Depok Baru Tak Dibantu Perusahaan

Irwan menceritakan sebelum dibangun, shelter ini merupakan kebun dengan banyak tumpukan sampah.

"Sebelumnya ini tuh kebun semua, di sana itu tempat sampah. Terus tanah ini kita uruk, kalau nggak diuruk ini jeblok karena tanahnya tanah lembek," ungkap Irwan.

Akhirnya dengan adanya sinergi antara masyarakat dengan driver dibangunlah shelter ini.

Yang membangun shelter ini adalah masyarakat lingkungan sekitar Stadebar.

Sementara untuk biaya driver ojek online berkontribusi dengan menyumbangkan Rp 20 ribu per orang.

"Kita ngebangun ini patungan. Satu orang kita minta Rp 20 ribu. Dan yang ngebangun itu masyarakat sini," ujarnya.

Setelah dibangun, ada beberapa fasilitas yang dapat digunakan oleh pengemudi maupun penumpang ojek online.

Diantaranya tempat duduk, stop kontak, toilet, dan mushola.

Baca: Di Stasiun Depok Baru Ada Shelter Ojek Online Mirip Halte, Begini Penampakannya

Pada shelter ini juga terpasang awning agar penumpang sejuk, nyaman dan terjaga dari panas matahari.

Shelter ini hanya digunakan untuk pengemudi online menerima orderan penumpang.

Irwan mengaku tak masalah jika nantinya shelter ini dibongkar, karena memang sifatnya dipinjamkan oleh Kementerian Perhubungan.

"Alhamdulillah kita dikasih pakai, tapi jika sewaktu-waktu dibongkar nggak masalah karena punya pemerintah," tukasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved