Cerita Rino Pedagang Balon, Pernah Jadi Sopir Keluarga Pendiri Kompas Jakob Oetama
"Saya sering mengantarkan istrinya terkadang suka bertemu Pak Jakob. Beliau pekerja keras. Sekarang perusahaannya besar," kata Rino.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMANG - Warna warni balon menghiasi sepeda motor yang dikendarai seorang pria di Jalan Raya Kemang, Jakarta Selatan.
Balon-balon itu merupakan dagangan Rino.
Sambil berteduh dari gerimis Rino sibuk menggunting pita hitam untuk dililitkan pada balon-balonnya tersebut.
"Ini lagi gunting pita untuk balon balon saya. Satu balon harganya Rp 6 ribu, balon saya bagus karena berwarna metalic," kata Rino saat ditemui di bilangan Kemang, Jumat (18/3/2018).
Balon-balonnya pun dijual ke berbagai acara-acara besar.
"Biasanya saya kirim ke hotel besar. Acara anak muda atau penganten. Biasanya minimal pesen 100 untuk acara itu saya beli balonnya di Asemka," ujarnya.
Rino bahkan pernah mengantarkan balon-balonnya ke wilayah sekitar Jakarta.
"Saya anter ke wilayah Jabodetabek. Kemaren ke Gadog pesan 100. Satu balon saya hargai Rp 10 ribu. Naik motor bawa tabung gas helium kesana ditiup disana juga. Istilahnya mau diambil atau anter saya siap," katanya.
Walaupun usianya tak lagi muda, Rino pernah mengantarkan pesanan sang pelanggan hingga ke wilayah Banten.
"Pernah juga naik motor ke puncak pas, pernah ke Tangerang, Bogor sampe Serang. Saya selalu berangkat sendirian. Yang penting alamat ada saya siap," ujarnya.
Di Ibu kota, Rino tinggal seorang diri, lantaran sang istri dan keempat anaknya hidup di Cilacap, Jawa Tengah.
"Saya hanya sendiri di Jakarta dari dulu. Di kampung punya empat anak satu cucu. Uang saya kirimkan ke keluarga saya tiap bulan," katanya.
Sebelumnya Rino mengaku pernah menjadi juru kemudi pribadi keluarga pendiri harian Kompas Jakob Oetama.

"Saya mulai dagang balon di akhir 90-an. Sebelumnya saya sempat bekerja menjadi sopirnya istri dari Pak Jakob Oetama selama setahun," katanya.
Sang majikan, kata Rino, merupakan sosok yang baik hati dan seorang pekerja keras.
"Saya sering mengantarkan istrinya terkadang suka bertemu Pak Jakob. Beliau pekerja keras. Sekarang perusahaannya besar apalagi sekarang sudah ada stasiun TV," tuturnya.
Dirinya juga memuji perawakan Jakob Oetama mirip sosok pejabat tersohor.
"Dulu terlihat sangat sehat. Masih segar orangnya, tampan seperti Pak Habibie," kata Rino.
Meskipun sempat bekerja di sebuah perusahaan besar, namun dia keluar untuk membangun usaha sendiri.
"Saya keluar engga lama kerja disana. Terjun jadi penjual balon. Yah, kaya miskin yang penting kita usaha. Yang maha kuasa kan seneng ada usahanya. Kalau ada kemauan menuju kesuksesan. Saya bersyukur aja namanya kita engga sekolah," katanya.