Kerap Pindah Hotel Mewah, Rumah Candri Tak Terawat
Diperkirakan CW menghabiskan dana sekitar Rp 12 miliar untuk membayar biaya penginapan dua kamar yang dipesannya selama jangka waktu tersebut.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Debu dan karat menempel di sebagian besar pagar besi pintu masuk serta coretan cat semprot memenuhi sebagian dinding rumah di Jalan Situaksan nomor 5, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Sabtu (17/3).
Rumah tersebut merupakan milik Candri Widarta atau CW (60), ibu yang diduga menyekap dan menyiksa lima anak angkatnya di hotel berbintang.
Selain dinding rumah terlihat kusam, beberapa tanaman liar tumbuh di depan rumah.
"Ya, ini rumah Bu Candri," ujar seorang warga sekitar, Suryadi.
Baca: Gladiator Boy Akan Jadi Nama Anak Laki-laki Vicky Prasetyo
Baca: DP Nol Persen Dapat Saingan Dari DP Semaunya
Ia menceritakan, rumah CW tidak lagi ditempati sejak banjir besar terjadi di kawasan Benhil pada 2012 lalu.
"Dibiarin kosong saja," ucapnya.
Tonton juga:
Sebelum 2012, CW bersama dengan beberapa anak angkat lainnya tinggal di rumah tersebut. Dan rumah itu terlihat ramai dengan suara anak kecil meski si empunya rumah jarang sekali bertegur sapa dengan tetangga.
Setelah banjir melanda Benhil pada 2012, CW bersama sejumlah anak angkatnya memilih tinggal di sebuah apartemen di Slipi, Jakarta Barat.
"Tetapi, setelah banjir, setahu saya, dia sama anak anaknya tinggal di Apartemen Slipi," jelasnya.
Menurutnya, hampir seluruh tetangga di Jalan Situaksan mengenal CW sebagai seorang dokter karena dapat menyembuhkan penyakit. Dan baru belakangan ia tahu CW bukan seorang dokter.
Suryadi mengaku setelah tahun 2012 itu ada beberapa orang dewasa yang menengok rumah milik CW yang tak berpenghuni itu.
Ia menduga mereka adalah para anak angkat yang pernah dibantu oleh CW.