Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Mulai Dibangun di Bantar Gebang, Listriknya 400 Kilo Watt Per Hari
"Teknologi ini dilengkapi dengan sarana pengendalian pencemaran baik pencemaran air maupun udara sehingga aman terhadap lingkungan," kata Unggul
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Adiatmaputra Fajar Pratama
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BANTAR GEBANG - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) muali membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi.
Pembangunan yang ditandai dengan Grounbreaking BPPT bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Kehadiran PLTsa sebagai upaya pengelolaan sampah secara cepat, signifikan, dan ramah lingkungan.
Baca: Kawasan Industri Terus Dikembangkan Untuk Menggenjot Sektor Manufaktur
Unggul Prayitno, Kepala BPPT mengatakan proyek PLTSa Bantar Gebang ini merupakan Pilot Project, untuk menampunsampah dari Jakarta sebanyak 700 ton sampah per hari.
Teknologi tersebut sudah dipakai diberbagai negara maju seperti Jepang, Jerman, serta negara-negara Eropa lainnya.
"Teknologi ini dilengkapi dengan sarana pengendalian pencemaran baik pencemaran air maupun udara sehingga aman terhadap lingkungan," kata Unggul
Dia menambahkan, teknologi PLTSa ini juga dapat menghasilkan listrik sebesar 400 kilo watt dper hari, dengan daya tampung pengelohan sampah mencapai 50 ton per hari.
Baca: 4 Fakta Pesawat yang Jatuh di Bandara Tunggul Wulung Cilacap
"Intinya tujuan utama penggunaan teknologi ini adalah untuk menusnahkan sampah secara cepat, jadi listrik yang di hasilkan anggap saja sebagai bonus," ujar Unggul
Projek PLTSa yang akan dibangun di Bantar Gebang ini akan menggunakan lahan seluas 7000 meter persegi.
Proyek ini akan jalankan mulai dari desain, serta pelaksaan pekerjaan pembangunannya dilakukan oleh tenaga lokal.
"Ini akan selesai dibangun dalam jangka waktu setahun, dan berharap komitmen penuh dari semua pihak untuk keberhasil pilot project ini," jelas Unggul