Fakta-Fakta Mengenai Yayasan Sayap Ibu Bintaro, Nomor 3 Bikin Terenyuh

Yayasan tersebut merawat sebanyak 36 anak disabilitas majemuk seperti Hydrocephallus, Microcephaly, Down Syndrome, Celebral Palsy, dan Autisme

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Yayasan Sayap Ibu Bintaro, mengasuh 36 anak penyandang difabilitas kawasan Tangerang dan sekitarnya. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Yayasan Sayap Ibu Bintaro merupakan tempat penyantunan dan rehabilitasi anak disabilitas majemuk yang terlantar, diresmikan pada 1 Oktober 2005 silam.

Yayasan tersebut merawat sebanyak 36 anak disabilitas majemuk seperti Hydrocephallus, Microcephaly, Down Syndrome, Celebral Palsy, Autisme, dan lainnya.

Berlokasi di Jalan Graha Raya Bintaro nomor 33B Pondok Kacang Barat, Tangerang Selatan.

TribunJakarta.com berhasil mengumpulkan beberapa fakta mengenai Yayasan non profit dan pemerintahan tersebut, diantaranya sebagai berikut.

1. Anak asuh paling besar berumur 24 tahun dan termuda berumur tiga bulan

Menurut data yang TribunJakarta.com dapatkan, anak asuh Yayasan Sayap Ibu Bintaro berumur 24 tahun mengidap Cerebral Palsy (gangguan saraf motorik).

Sedangkan umur termuda masih berumur tiga bukan mengidap penyakit bibir sumbing.

2. Masyarakat menjadi donatur terbesar untuk yayasan

Menurut Rini selaku manajer Yayasan Sayap ibu bahwasanya masyarakat merupakan donatur terbesar.

"Kita merupakan yayasan independen dalam arti tidak ada untung dan unsur politik jadi kita benar-benar menggantungkan pemasukan dari donasi masyarakat," ujar Rini saat berbincang dengan TribunJakarta.com, Tangerang Selatan, Minggu (25/3/2018).

Baca: Kisah Satu Keluarga Perawat Puluhan Anjing dan Kucing Liar di Pamulang

3. Semua anak asuh ditelantarkan oleh orangtua asli mereka

Bagai sudah jatuh tertimpa tangga, sudah mengidap disabilitas majemuk atau cacat fisik dan mental anak-anak malang tersebut tidak mendapatkan kasih sayang orangtuanya.

Lantaran tidak mempunyai biaya pengobatan, malu, dan alasan lainnya mereka ditelantarkan dan diambil oleh Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved