Bukan Grab atau Gojek, Banyak Pengendara Uber Beralih ke Aplikasi Online Lokal Ini
"Aplikasi Anterin sudah ada dari 2015. Jaketnya warna biru. Makanya sekarang mau kita bangun lagi. Anterin ini produk lokal," ujar Heru.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Perusahaan Uber resmi hengkang dari delapan negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia mulai 9 April 2018.
Para pengendara Uber disarankan untuk migrasi ke Grab lantaran perusahaan asal Malaysia itu resmi mengakuisisi saham Uber di Asia Tenggara.
Namun rupanya tidak semua pengendara Uber mau berpindah ke kompetitor tersebut.
"Kalau mereka yang loyal sama Uber itu sepertinya tidak akan pindah ke dua kompetitor ojek online yang lain," ujar Heru (49), Pembina Solidaritas Uber Motor Indonesia (SUMI) saat dihubungi TribunJakarta.com, Rabu (28/3/2018).

Heru mengklaim saat ini sudah banyak pengendara Uber yang beralih ke aplikasi transportasi lokal bernama Anterin.
"Mungkin yang loyal itu akan mau bangun Anterin supaya menjadi kompetitor baru sepeninggal Uber," kata Heru.
Sejatinya, kata Heru, Anterin telah dibangun sejak 2015 silam namun keberadaan aplikasi itu kalah saing dengan perusahaan ojek online lainnya.
Penelusuran TribunJakarta.com, aplikasi Anterin itu sudah tersedia di play store.
Aplikasi yang didominasi warna biru itu mengangkat tagline Antar Apa Aja, Kemana Aja.
"Aplikasi Anterin sudah ada dari 2015. Jaketnya warna biru. Makanya sekarang mau kita bangun lagi. Anterin ini produk lokal," ujar Heru.
Bahkan, para pengendara Uber sudah menjadwalkan pertemuan dengan perwakilan Anterin pada Minggu (1/4/2018) mendatang.
"Rencananya hari Minggu depan kita mau ketemu di Taman Kodok," ungkap Heru.