Masalah Intoleransi di Jawa Barat Sempat Menjadi Sorotan PBB
Intoleransi di Jawa Barat masuk dalam sorotan Perserikatan Bangsa-Bangsa, demikian disampaikan calon gubernur Jawa Barat, TB Hasanudin.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman
TRIBUNJAKARTA.COM, BANDUNG - Intoleransi di Jawa Barat masuk dalam sorotan Perserikatan Bangsa-Bangsa, demikian disampaikan calon gubernur Jawa Barat, TB Hasanudin, saat bertemu dalam Forum Kerukunan Umat Beragama.
Ia mengetahui hal tersebut saat masih menjadi anggota Komisi I DPR RI yang mengurusi pertahanan, intelejen, luar negeri, dan informasi.
"Seperti saya ketahuai, Jabar ini dapat sorotan sampai ke PBB. Saya saksinya saat di Komisi I (DPR, red). Bahwa ada hal-hal yang perlu perbaiki soal-soal intoleransi," ujar TB Hasanudin di Hotel Asrillia, Rabu (28/3/2018).
Ia mengatakan memang masalah intoleransi di Jawa Barat ini berdasarkan penelusuruannya karena kurangnya komunikasi antarumat beragama sehingga dapat menyulut konflik horisontal.
Jika merujuk data Wahid Foundation pada 2015 lalu, Jawa Barat mempunyai tingkat kasus intoleransi tertinggi di Indonesia.
TB Hasanudin menjelaskan kehadiran FKUB penting untuk menjaga komunikasi antarumat beragama.
"Kita harus dekat, tetap ngobrol dan sebagainya. (Soalnya) Saya paham betul situasi di Jawa Barat, karena saya memahami jauh-jauh dari tahun sebelumnya," ujar TB Hasanudin.