Ini Perbedaan Tukang Sol Tahun 60-an dengan Zaman Now
Alat yang bernama Amleng itu acapkali ia gunakan untuk membetulkan sol sepatu dengan berbagai ukuran.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU- Odin (73), warga asli Garut ini tukang sol sepatu yang biasa menawarkan jasanya di bilangan Pasar Minggu memiliki alat yang masih digunakan hingga saat ini.
Alat yang bernama Amleng itu acapkali ia gunakan untuk membetulkan sol sepatu dengan berbagai ukuran.
Baca: Bawa Sabu dan Happy Five, Pengedar Ini Ditangkap Saat Hendak Transaksi dengan Pelanggan
"Saya pake Amleng itu untuk membetulkan sepatu dengan berbagai ukuran. Ada dua bagian ukuran dewasa dan anak-anak," ujarnya saat ditemui di Jalan Tawes, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Kamis (29/3/2018).

Berdasarkan penuturannya alat tersebut telah ia gunakan sejak bertahun-tahun lamanya.
"Amleng dan palu ini udah sejak lama bahkan awal saya jadi tukang sol sepatu. Itu sekitar tahun 62. Tapi kalau pikulan atau alat-alat sol yang lain sudah banyak berganti hanya ini (Amleng dan palu) engga pernah saya ganti," terangnya.
Baca: Pimpinan Pemuda Pancasila Bekasi Minta Maaf ke TNI Terkait Insiden Lapak Durian
Tukang sol zaman sekarang, lanjut Odin, tidak tahu cara menggunakan amleng tersebut lantaran jarang mereka temui dan gunakan.
"Tukang sol zaman sekarang engga ada yang makai ini. Paling sekalinya tahu engga mau pakai karena berat. Ini beratnya 5 kilo," terangnya.
Kendati demikian, pria paruh baya asal Garut ini tetap menggunakan alat Amleng tersebut.
"Saya masih pake Amleng. Sudah terbiasa saya pakai sejak tahun 60an. Ya alhamdulilah masih ada yang saya betulkan sepatunya memakai alat ini. Hasilnya soalnya beda sama yang engga pake amleng. Padahal mah perlu," tukas Odin.