Kisah Gadis Disabilitas yang Berhasil Menangkan Kontes Kecantikan
Keterbatasan diri tidak membatasi seseorang untuk berprestasi dalam ajang kontes kecantikan.
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari | Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNJAKARTA.COM - Memiliki penyakit langka sering kali menjadi sebuah keterbatasan seseorang.
Namun tidak bagi Anna Hankins, gadis yang memiliki Prader-Willi Syndrome.
Kelainan genetik langka yang membuat Anna kelaparan terus menerus.
Kondisi Anna saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya.
Tubuh Anna memiliki tonus otot rendah, perawakan pendek dan tidak dapat berhenti makan.
Ketika Anna masih kecil, dia memakan satu piring penuh kue cubit buatan orang tuanya.

Bahkan setelah itu Anna masih merengek mencari-cari makanan lain.
Sang ibu, Jennifer menjelaskan jika harus mengunci lemari es dan lemari makanan lain untuk menghentikan putri mereka makan.
BACA: Tak Hanya Zaini Istrinya juga Diduga Diperlakukan Buruk, Toriq: Ibu Diajak Bersetubuh Majikan
Gadis berusia 15 tahun tersebut didiagnosis Prader-Willi Syndrome sejak dia berusia dua tahun.
"Sejak didiagnosa penyakit tersebut, saya sangat kesulitan mencari informasi tentang Prader-Willi," jelas Jennifer.
"Setiap pagi dan malam kami membersihkan kamarnya dan selalu menemukan bungkus makanan dan permen kosong atau apa pun yang dapat dia raih," lanjut Jennifer.
"Kami tidak tahu bagaimana menghentikannya, dia semakin bertambah besar dan besar setiap harinya," jelas Jennifer.
Bahkan kata yang selalu diucap Anna setiap hari adalah 'Aku lapar'.

Jennifer mengaku sulit menemukan dokter yang paham tentang Prader-Willi, dia hanya bisa menurut selalu memberi Anna makan.
Jalan keluar terbuka saat Anna berusia 14 tahun.
Ketika Jennifer menghadiri sebuah acara di Children's Institute of Pittsburgh di mana dia bertemu dengan spesialis dan belajar tentang kondisi yang anaknya alami.
Sang spesialis menyarankan Anna untuk diet khusus.
Diet tersebut terdiri dari tiga kali makan sehari yang berisi banyak sayuran, beras, buah dan suplemen vitamin serta sedikit daging.
Karena saat itu Anna memiliki berat badan capai 380 kilogram, sehingga dia sering membutuhkan oksigen ekstra untuk bernafas.

Menjalani hidup yang sangat sulit, Anna juga sering mendapat banyak tekanan emosional.
Dia sering berurusan dengan bully, tatapan dari orang asing, dan komentar dari teman-temannya.
Di sisi lain, Anna memiliki hobi yang dapat dia kembangkan yakni menyanyi, tata rias dan menata rambut.
Kemudian Anna memberanikan diri ikut konters Miss Amazing nasional untuk kaum disabilitas di Mississippi.

Anna berhasil dinobatkan sebagai ratu dalam acara perayaan perempuan dan anak perempuan penyandang disabilitas.
Jennifer mengungkapkan jika Miss Amazing membuat Anna dapat kembali ke kehidupan sebenarnya.
Jennifer juga mengatakan jika Anna sudah tidak dipandang sebelah mata oleh orang lain.
"Dia suak berdandan, memakain gaun dan naik di atas panggung kemudian bernyanyi, sekarang dia justru suka menjadi pusat perhatian," pungkas Jennifer. (*)
TribunJakarta.com/Siti Nurjannah Wulandari