Hancurnya Perempuan Ini, Suaminya Seorang PNS Terlibat Prostitusi Online 10 Tahun, Gaji Terkuras

“Banyak wanita seksi yang ditawarkan di situ. Lengkap dengan nama panggilan, domisili, umur, tinggi dan berat badan, bahkan nomor behanya,” kata Ira.

Editor: Erik Sinaga
Istimewa
Illustrasi Prostitusi Online Aceh 

Sambil berdamai dengan keadaan, Ira akhirnya mempelajari lebih jauh bagaimana jaringan Semprot Underground itu beraksi.

Dari hasil penelusuran tahulah Ira bahwa situs tersebut dioperasikan oleh seorang germo perempuan kelas kakap di Jakarta. Jaringannya luas ke seluruh Indonesia.

Member asal Aceh yang tergabung dalam jaringan itu beberapa kali pernah mengorder wanita penghibur dari kawasan Jabodetabek untuk didatangkan ke Aceh.

Setelah melayani para pemesan di beberapa hotel Banda Aceh, wanita itu pun kembali ke Jakarta.

Di Aceh, member dari Semprot Underground, kata Ira, bermukim di Banda Aceh, Bireuen, Lhokseumawe, hingga Langsa. Mereka sering menginformasikan di akun tersebut alamat salon-salon di Banda Aceh yang aman dijadikan tempat ngumpul. “Tapi saya belum temukan adanya hubungan mereka dengan kelompok prostitusi online yang baru-baru ini terungkap di sebuah hotel di Aceh Besar,” kata Ira.

Lima semprot

Dari penelusurannya lebih lanjut ke situs tersebut, kata Ira, tahulah dia bahwa komunitas Semprot Underground memiliki beberapa sandi bagi user pemula hingga senior.

Sandi tersebut adalah ‘semprot awal’,‘adik semprot’, ‘semprot sejati’ ‘guru semprot’, dan ‘dewa semprot’.

Di situs itu juga ada informasi tentang tarif per transaksi. Rp 2 juta untuk wanita berumur hingga 25 tahun, Rp 600.000 untuk yang berusia 30-an, dan Rp 400.000 untuk yang berusia di atas 40 tahun.

Tarif perawan juga ada. Kalau gadisnya cantik dibanderol 20-30 juta rupiah, tapi jika kurang menawan tarifnya hanya 10-15 juta.

Ira yakin, selain berhubungan dengan wanita-wanita lacur, suaminya pun pernah menggarap perawan yang diorder secara online.

“Uang di rekening suami saya pernah berkurang banyak. Saya curiga itu ia gunakan membayar perawan,” kata Ira.

Terlepas dari kemarahannya kepada sang suami, kini Ira merasa ada perubahan positif pada diri lelaki itu.

“Dia sudah shalat lima waktu sehari semalam. Tampak lebih sayang kepada anak-anak. Dan asal dia tugas ke luar kota sekarang dia wajibkan saya ikut mendampingi. Dulu justru dia lebih senang kalau saya tidak ikut,” ungkap Ira. (Yarmen Dinamika)

Berita ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Ira: Gara-gara Online,Suamiku Tiduri 50 Wanita

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved