Ahmad Dhani dan Mulan Kunjungi Gua Ashabul Kahfi, Begini Sejarah Tempat Tersebut
Tak hanya Mulan, sang suami Dhani turut memposting video perjalanannya di chanel YouTube Video Legend miliknya.
Baca: Sebelum Melahirkan, Habiskan Waktu Sama Teuku Wisnu, Shireen: Ak Sombong Bntar Lagi Ama Kamu
Usaha mereka untuk bersembunyi di gua dan doa-doa mereka agar Allah senantiasa memberinya petunjuk merupakan bukti bahwa Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda yang gigih mempertahakan iman, yakni iman tauhid yang hanya menyembah Allah SWT.
Dengan perlindungan Allah SWT mereka kemudian tidur selama bertahun-tahun di dalam gua itu. Kisah ini dapat kita temukan sumbernya pada ayat 11 Surah Al-Kahfi sebagai berikut:
فَضَرَبْنَا عَلَى آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا
Artinya: "Maka Kami tutup telinga mereka bertahun-tahun dalam gua itu."
Allah melindungi mereka dengan membuat mereka tidak mendengar apa-apa. Dengan cara ini mereka tidur nyenyak hingga ratusan tahun.
Berapa lama sebenarnya mereka tidur dalam gua itu menjadi perdebatan di antara dua kelompok dalam Ashbul Kahfi sendiri ketika telah bangun sebagaimana dapat kita lihat pada ayat 12 berikut ini:
ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَى لِمَا لَبِثُوا أَمَدًا
Artinya: "Kemudian Kami bangkitkan mereka (dari tidurnya) untuk Kami menguji siapakah dari dua golongan di antara mereka yang lebih tepat kiraannya, tentang lamanya mereka hidup (dalam gua itu)".
Mereka kemudian bangun karena Allah yang membangunkannya sebagaimana sebelumnya mereka tidur karena Allah yang menidurkannya.
Baca: Fakta Menarik Joanita Finalis Indonesia Idol Tersisih Semalam, Pernah Merasa Gagal Jadi Perempuan
Dengan kata lain mereka tidur selama berabad-abad itu karena memang Allah menghendaki demikian dalam rangka menyelamatkan jiwa dan iman mereka.
Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzim; menyebut angka 309 tahun untuk menunjukkan lamanya mereka tidur dalam gua.
Mereka mulai tidur di jaman pemerintahan Raja Diqyanus dan baru bangun setelah raja yang berkuasa telah berganti beberapa generasi. Masyarakat beserta sang raja pada saat itu sudah beriman kepada Allah SWT. (*)