Arel Tetap Semangat Ujian Meski Tangannya Patah dan Diperban
Meskipun tidak dalam kondisi prima, ia tetap bersemangat mengikuti ujian dan optimis mendapatkan hasil yang baik dari ujiannya
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Arel Eugene, Seorang siswa SMA Negeri 6, Pamulang Tangerang Selatan, tetap bersemangat mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK), meskipun tangan kirinya patah dan sedang masa penyembuhan.
Berdasarkan pantauan tim TribunJakarta.com, pria berkacamata tersebut tangan kirinya belum bisa bergerak bebas karena dibungkus gips dan dibalut perban.
Arel hanya menggunakan tangan kanannya saat ujian. Ia mengistirahatkan total tangan kirinya agar proses penyembuhan berjalan baik.
"Coret-coretan, ngisi jawaban pake tangan ini (kanan). Yang kiri enggak boleh ngapa-ngapain, diam saja," ujarnya sambil tersenyum kepada tim TribunJakarta.com, di sekolahnya, selasa (10/4/2018).
Meskipun tidak dalam kondisi prima, ia tetap bersemangat mengikuti ujian dan optimis mendapatkan hasil yang baik dari ujiannya.
Baca: Ujicoba Underpass Matraman: Kemacetan Pindah, Keluhan Penumpang, sampai Kadishub Dimaki Pengendara
Arel mengatakan efek dari gips yang digunakannya untuk proses penyembuhan kerap memberikan kendala, seperti gatal, panas, dan menimbulkan bau yang tidak sedap saat tangannya berkeringat.
Namun kondisi lab komputer yang sejuk saat ujian, tidak membuat efek gips tersebut muncul.
"Suka gatel, terus baunya enggak enak kalu keringetan, tapi kalau di kelas enggak sih. Paling kalau lagi panas kaya gini aja," ujarnya sambil menunjuk ke arah lapangan sekolahnya.
Siswa kelas XII itu mengaku siap melanjutkan sisa dua hari UNBK dengan kondisi tangan patah.
"Siap lah, sampai akhir," ujarnya.
