Warga Cibubur Ini Pilih Berangkat Lebih Pagi Agar Tidak Kena Kebijakan Ganjil Genap

"Kebijakan pemerintah menerapkan ganjil genap adalah langkah yang kurang tepat, moda transportasi dari daerah pinggiran ke Jakarta belum memadai,"

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
mapio.net
GERBANG Tol Cibubur 2 di ruas Tol Jagorawi mulai Mei 2018 diberlakukan aturan ganjil genap oleh pengelola untuk mengurangi kemacetan yang kian parah, terutama pada jam-jam sibuk. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, CIBUBUR - Beragam tanggapan disampaikan masyarakat yang tinggal di daerah Cibubur terkait kebijakan pemerintah yang akan menerapkan ganjil genap di Gerbang Tol Cibubur 2 mulai Senin (16/4/2018) mendatang.

Ada beberapa masyarakat yang setuju, tetapi tidak sedikit juga yang menilai kebijakan ini kurang tepat.

Baca: Jalan Dipagari 2 Meter, Ketua RT di Karawaci Pilih Tidak Mau Pindah, Rumah Penuh Kenangan

Salah satunya adalah Ripandayani Purba, warga Perumahan Citra Grand. Menurutnya, kebijakan ganjil genap yang diterapkan ini kurang tepat karena moda transportasi menuju Jakarta dari daerah pinggiran belum memadai.

"Kebijakan pemerintah menerapkan ganjil genap adalah langkah yang kurang tepat, moda transportasi dari daerah pinggiran ke Jakarta belum memadai," ungkapnya, Sabtu (14/4/2018).

Baca: Alvin, Bocah Kelas 2 SD yang Tempuh 50 KM Demi Sekolah di Jakarta Bakal Diundang Sandiaga Bertemu

Ia berpendapat, angkutan umum menuju Jakarta yang saat ini tersedia kapasitasnya masih terbatas dan jam keberangkatannya hanya pada waktu-waktu tertentu.

"Jumlah kendaraan dan kapasitasnya sangat terbatas, jam keberangkatannya juga hanya pada waktu tertentu," terangnya.

Meskipun mengaku tertarik berpindah ke moda transportasi umum setelah Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan menempatkan 20 armada bus di beberapa lokasi, tetapi Ripan masih terlihat ragu.

"Sangat tertarik, namun jumlah kendaraan dan kapasitasnya terbatas, selain itu saat sore bisa mempersulit saya pulang," ucapnya.

Oleh karena itu, ia mengatakan akan tetap menggunakan kendaraan pribadi meskipun harus berangkat lebih pagi.

"Langkah yang dihadapi untuk menghadapi kebijakan ganjil genap nantinya saya akan berangkat kerja lebih pagi," ujar Ripan.

Hal senada juga diungkapkan oleh seorang warga Cibubur Country bernama Hendri Widodo.

Baca: Sandiaga Berharap LRT Bisa Alihkan Tren Transportasi Warga Jakarta

Hendri mengatakan, belum saatnya pemerintah pengeluarkan kebijakan ganjil genap karena moda transportasi alternatif yang sedang dibangun, yakni Light Rrail Transit (LRT) belum rampung dikerjakan.

"Seharusnya kebijakan ganjil genap diterapkan nanti setelah LRT sudah bisa beroperasi, bukan sekarang," ujarnya kepada TribunJakarta.com di Cibubur Junction.

Sama seperti Ripan, nantinya Hendri lebih memilih berangkat bekerja lebih pagi dibandingkan berpindah ke moda transportasi umum.

"Nanti sepertinya saya lebih memilih berangkat lebih pagi, pakai kendaraan pribadi lebih nyaman," terangnya.

Baca: Begini Tanggapan Anies Baswedan Ketika Warga Teriak Maju Presiden 2019

Seperti diketahui, mulai tanggal 16 April mendatang, paket kebijakan ganjil genap dan Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU) akan mulai diuji coba serentak di Tol Jagorawi dan Tol Jakarta-Tangerang mulai mulai 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB.

Bila dalam tahap uji coba tersebut menuai hasil positif, makan kebijakan ini akan resmi diimplementasikan mulai awal Mei mendatang.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved