Underpass Matraman Dibuka, Jalan Proklamasi Macet Parah
"Kalau sekarang memang sudah mendingan macetnya, yang parah itu waktu awal-awal uji coba," kata Rizky seorang pengendara motor.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
Pantauan TribunJakarta.com di halte pengumpan bus Transjakarta di seberang kantor pusat Majelis Ulama Indonesia.
Saat bus Transjakarta berhenti guna mengangkut penumpang, sejumlah pengendara motor di belakangnya langsung membunyikan klakson mereka.
Pengendara motor yang membunyikan klakson tersebut terlihat tidak sabar menunggu penumpang bus naik.
Seorang warga lainnya, Ahmad (43) juga mengeluhkan akibat rekayasa lalu lintas di jalan Proklamasi.
Ia menilai rekayasa lalu lintas yang dilakukan tidak sesuai dengan kondisi jalan Ibukota.
"Menurut saya rekayasa lalu lintasnya enggak sesuai. Harusnya kalau pagi diberlakuin satu arah saja, karena kan orang kerja berangkat ke Jakarta. Kalau pulang baru dua arah enggak apa," kata Ahmad.
Ia mengaku tidak mempermasalahkan keberadaan barrier beton yang membagi dua jalan.
Hanya saja, jika rekayasa lalu lintas ini dilakukan dalam jangka panjang, ia berharap pemerintah dapat mengaspal jalan depan Tugu Proklamasi.
Alasannya jalan yang menggunakan konblok tidak sesuai untuk dilintasi kendaraan besar seperti bus Transjakarta.
"Harusnya diaspal, jangan pakai konblok kaya sekarang. Karena yang lewat kan Kendaraan kendaraan berat, seperti bus sama truk," lanjutnya.
Harapan Ahmad pun dibenarkan oleh Panit Dikayasa lalu lintas Jakarta Pusat Iptu Surahmadi.
"Memang jalan ini (depan tugu Proklamasi) enggak cocok untuk dilalui kendaraan berat, karena masih pakai konblok, belum aspal," paparnya.