10 Tahun Jadi Penjahit Keliling di Depok, Agus Paling Pantang Pegang Pakaian Dalam Wanita
"Saya malu kalau ada orang jahit pakaian dalam wanita. Paling riskan ngerjainnya, makanya kalau sekarang sudah saya tolak," kata Agus.
Penulis: Muslimin Trisyuliono | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Muslimin Trisyuliono
TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK -- Agus Gunawan (35) mengayuh sepeda gerobak yang sudah 10 tahun menjadi penjahit keliling.
Terlihat ia sedang istirahat dipinggir jalan ditengah teriknya matahari akhir pekan kota Depok.
Agus pria asli Pekalongan ini mengadu nasib di kota Depok dengan bekal pengalaman bekerja sebuah pabrik konveksi di kampung halamannya.
Baca: Penjahit langganan Roro Fitria: Dia Baik Banget, Selalu Menyapa
Baca: Hanya Karena Salah Paham, Pengemudi Ojek Online Dikeroyok Tukang parkir di Depok
Menurutnya bekerja menjadi penjahit keliling tidak terikat oleh waktu kerja yang membuatnya betah, langganannya pun sudah cukup banyak yang menggunakan jasanya.
Dengan bermodalkan pengalaman dan keterampilan menjahit yang dimilikinya setiap hari menjajakan jasanya dari gang kegang.
"Sudah 10 tahun keliling di Jalan Margonda Raya, kalau didaerah sini yang pakai jasa tukang jahit keliling cukup banyak," ujar Agus sambil beristirahat.
Ia mengaku awal mula menjadi penjahit keliling gerobak sepeda yang ia gunakan hasil karyanya sendiri.
Dengan berbekal Rp 2 juta rupiah, mesin jahit manual dan sepeda ia merangkai hingga menjadi gerobak yang sekarang ia pakai ini.
Berbagai pengalaman unik dan sedih sudah mengelotok baginya.
Dari harga tawar menawar yang tidak sesuai sampai mengganti barang hasil jahitan karena tidak sesuai.
Baca: Dampingi Kampanye, Sandiaga Dicurhati Pedagang Pasar Proyek Bekasi
Baca: Ingin Liburan Berbeda, Coba Berwisata ke Glamping Citarik Yuk