Marah Besar dengan Rocky Gerung, Sudjiwo Tedjo: Kitab Suciku Adalah Keyakinanku

Sujiwo Tejo menyebutkan pernyataan Rocky yang sebut kitab suci adalah fiksi merupakan pernyataan yang tidak bijak.

Penulis: rohmana kurniandari | Editor: Rr Dewi Kartika H
YouTube
Rocky Gerung 

TRIBUNJAKARTA.COM - Budayawan Sujiwo Tejo keberatan dengan pernyataan Rocky Gerung yang menyebut kosa kata Bahasa Indonesia kurang.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri acara Q&A episode "Aku Gagal Paham" yang ditayangkan di Metro TV, Selasa (24/4/2018) pukul 19.30 WIB.

Awalnya, pengamat politik sekaligus pemikir filsafat, Rocky Gerung menyampaikan kesulitannya dalam belajar filsafat.

"Kesulitan dalam belajar filsafat adalah kosa katanya nggak cukup," kata Rocky. 

Baca: IOF Hadirkan Kompetisi Got Mud di IIMS 2018 dengan Total Hadiah Puluhan Juta Rupiah

Ia mengatakan tidak ada terjemahan untuk beberapa kata dan sulit ditangkap maknanya oleh orang Indonesia. 

"Karena itu, banyak buku teks filsafat diterjemahkan ngaco (salah), bahkan profesor pun salah membaca. Itu kesulitan pertama saya," imbuhnya. 

Untuk mengatasi kesulitannya, Rocky membuat semacam neologisme dengan menghadirkan ulang sesuatu yang tidak bisa diterangkan dalam bahasa Indonesia. 

Rocky pun mengaku dirinya tidak menggunakan KBBI.

"Jadi kalau dibilang saya menggunakan KBBI, saya nggak pakai KBBI. Saya mesti terangkan itu sebagai upaya saya untuk menyelamatkan sifat yang ditempelkan oleh publik pada kata 'fiksi' yang kemudian menjadi derogatif," ungkap Rocky. 

Baca: Dapatkan Aneka Doorprize Menarik di Royal Wedding Fair, Begini Caranya!

Menanggapi pernyataan Rocky Gerung tersebut, Sujiwo Tejo langsung menyatakan keberatannya.

"Saya langsung keberatan bahwa bahasa Indonesia nggak cukup. Karena dari 70 ribuan KBBI itu baru 10 ribu yang aktif," ungkap budayawan asal Jember, Jawa Timur itu. 

Pria yang memiliki nama asli Agus Hadi Sudjiwo itu dengan lantang menyatakan Rocky filsuf yang tak paham filsafat.

Menurutnya, Rocky kebarat-baratan, dan nggak tahu filsuf dalam negeri, seperti Ronggowarsito.

"Jangan-jangan Rocky Gerung kurang aktif. Nah ini kecenderungan orang yang terlalu kebarat-baratan," kata Sujiwo Tejo. 

Baca: Grand Opening Kantor Cabang, H.I.S. Travel Promo Bisa Ke Eropa dengan Rp 31,9 Juta

Bahkan, Sujiwo Tejo menyebutkan bahwa pernyataan Rocky sebelumnya yang menyebut kitab suci adalah fiksi merupakan pernyataan yang tidak bijak. 

"Karena itu ucapannya tentang kitab suci bener bagi saya tapi ora pener. Bener tapi tidak bijak," tambahnya. 

"Kamu mau ngomong apapun tentang kitab suciku, mau ngomong comberan nggak ngaruh karena kitab suciku adalah keyakinanku.

Keyakinanku nggak akan nambah dan nggak akan berkurang karena didukung atau dicerca.

Nah problemnya Rocky, berapa orang yang kayak aku? menurutmu kamu bijak nggak waktu itu?," pungkasnya. 

Perdebatan tersebut didasarkan pada pernyataan Rocky Gerung yang menyebut kitab suci adalah fiksi beberapa waktu lalu. 

Hingga nama Rocky Gerung menjadi sorotan publik.

Banyak pihak menyebut ucapan yang disampaikan mantan pengajar filsafat di Universitas Indonesia itu tak ubahnya penista agama. (TribunJakarta.com/Rohmana Kurniandari)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved