Anggota DPR RI Budiman Sudjatmiko Bongkar Tugas Politisi Ini, Begini Ungkapannya Tak Terduga

Untuk itu, dirinya berharap agar para calon legislatif yang akan maju nantinya tak banyak janji.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
budimansudjatmiko.net
Budiman Sudjatmiko 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok anggota Dewan Perwakilan Rakyat Budiman Sudjatmiko menjelaskan tugas politisi.

Hal tersebut dilakukannya agar para calon legislastif mengetahui tugas yang akan diemban apabila nantinya terpilih.

Ia mengungkapkan tugas yang diembannya selaku politisi di acara Catatan Najwa On Stage Semarang, Channel YouTube Najwa Shihab.

Menurutnya, tugas politisi yaitu membuat janji.

"Tugas politisi memastikan harapan itu ada," imbuhnya.

Untuk itu, dirinya berharap agar para calon legislatif yang akan maju nantinya tak banyak janji.

Melainkan berikan janji yang bisa direalisasikan saja.

"Janji utama sebagai legislatif yaitu membuat undang-undang," tukasnya.

Baca: Maju Jadi Caleg Jawa Tengah, Adly Fairuz Blak-Blakan Ungkap Alasannya

Namun, Najwa selaku host Catatan Najwa mengungkapkan hal tersebut tak seksi.

"Tantangan UU itu siap gak yang memberikan janji UU yang bisa diukur, membawa kesejahteraan rakyat," jelasnya.

Bahkan dirinya menjelaskan selaku wakil rakyat harus bisa mengemas pembuatan undang-undang itu menarik perhatian rakyat agar nantinya apabila kepilih kita bisa merealiasikan janji itu.

Namun, kalau nantinya tak terpilih bukan calon legislatif yang dirugikan melainkan warga.

"Karena kalau misalnya saya kepilih, saya membuat UU dana desa yang akan membuat kesejahteraan rakyat," imbuhnya.

Tak hanya menjelaskan tugas politisi yang selama ini diembannya, Ia juga ungkap tantangan yang dihadapi.

Menurutnya, di DPR memiliki kekuasaan segala halnya di Republik Indonesia ini.

"Ketika anda menentukan ribuan triliun tiap tahun, pasti anda akan didekati orang-orang yang akan dititipi bisnisnya dengan pembagian fee," ungkapnya.

Sehingga, Ia menyatakan godaan terbesar mengambil uang yang bukan hakmu.

mediaindonesia
instagram.com/mediaindonesia

"Itu godaan pertama, padahal kalau kita sadar jadi anggota baik-baik aja itu lebih dari cukup," katanya.

Kemudian, dirinya juga mengatakan menghadapi lawan politik lebih mudah dibandingkan dengan teman politik.

"Maksudnya gini di DPR, Giring merasakan tau sesuatu namun temannya gak tau isu itu. Tapi bisa jadi Giring akan kalah gara-gara kalah jumlah, Giring tak memegang posisi pemimpin rapat," tungkasnya.

"Kalau itu lawan politik agak mudah kita merayu dan kita gagalkan dalam voting. Tapi kalau teman politik, teman satu fraksi misalnya kita gak akan mungkin mengalahkan dia wong teman seiring kok," katanya.

Bahkan, Ia menjelaskan teman seiring itu lebih menyita emosi.

Baca: Adakan Lomba Olahraga di Hari Buruh, Ini Pertimbangan Disnaker Tangsel

Dirinya mengungkapkan kalau pernah mendapatkan pertanyaan terkait dirinya yang berani melawan Soeharto tapi tak berani melawan Megawati.

"Berani ngelawan Pak Harto tapi gak berani lawan Bu Mega," katanya menirukan pertanyaan yang diungkap temannya itu.

Ia mengatakan, dirinya tak memiliki ikatan emosional dengan Pak Harto.

"Saya tidak punya ikatan emosional dengan Pak Harto. Saya kalah dia gak merasa kasihan sama saya. Beliau kalah saya juga tak harus menangis. Emosinya berbeda," imbuhnya.

"Mengatur hubungan perbedaan dengan teman sendiri itu lebih sulit dibandingkan hubungan dengan lawan," tegasnya.

Tak hanya itu, dirinya juga mengatakan tak semua anggota DPR mengetahui berbagai hal.

"Saya mungkin mengerti tentang desa, IT tapi saya gak ngerti pertahanan, jadi saya harus tau diri" katanya.

Sekilas Sosok Budiman

Budiman merupakan seorang aktivis dan politisi yang memulai keterlibatan politiknya di Partai Rakyat Demokratik.

Dikutip dari wikidpr.org, ia sempat dituduh mendalangi gerakan menentang Orde Baru.

Ia dinilai bertanggung jawab dalam Peristiwa 27 Juli 1996 dalam penyerbuan kantor Partai Demokrasi Indonesia dan kemudian divonis dengan hukuman 13 tahun penjara.

Baca: Berpenghasilan Rp 20 Miliar per Bulan, Begini Deretan Pabrik Uang Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Karena hukuman penjara, Budiman tidak menyelesaikan kuliahnya di Universitas Gadjah Mada.

Selepas dari penjara, Budiman kembali mengenyam pendidikan Ilmu Politik di Universitas London dan Master Hubungan Internasional di Universitas Cambridge, Inggris.

Budiman Sudjatmiko
Budiman Sudjatmiko (YouTube)

Setelah kembali ke Indonesia, pada akhir 2004 bergabung ke PDI Perjuangan, dan membentuk REPDEM (Relawan Perjuangan Demokrasi), sebuah organisasi sayap partai.

Saat ini, Budiman menjabat sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan (dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII: Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap) dan duduk di komisi II yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, dan agraria; dan juga merupakan Wakil Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Desa.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved