Pameran CTCT 2018 Diharapkan Mampu Tingkatkan Daya Saing Penyedia Jasa Logistik Nasional

Pameran yang merupakan satu-satunya seri di Asia Tenggara tersebut memamerkan cakupan industri rantai pasok terlengkap

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Peresmian pembukaan pameran CeMat Southeast Asia, IndoTransLog, IndoColdChain dan IndoTruck yang disingkat menjadi (CTCT) 2018, di ICE BSD-City, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (2/5/2018) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Perusahaan penyelenggara pameran logistik terbesar di dunia, Deutche Messe, bersama PT Debindomulti Adhiswati (Debindo) mengadakan pameran CeMat Southeast Asia, IndoTransLog, IndoColdChain dan IndoTruck yang disingkat menjadi (CTCT) 2018.

Pameran tersebut digelar di ICE BSD-City, Serpong, Tangerang Selatan, 2-6 Mei 2018.

Pameran yang merupakan satu-satunya seri di Asia Tenggara tersebut memamerkan cakupan industri rantai pasok terlengkap, meliputi sektor intra-logistik, transportasi, rantai pendingin (cold chain) dan trucking.

Penyelenggaraan CTCT 2018 mendapat dukungan penuh dari Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) dan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) dalam satu sinergi kemitraan mendorong percepatan laju pertumbuhan indstri rantai pasok (supply
chain) Indonesia.

Pimpinan PT Debindo, Dwi Karsonno mengatakan pameran CTCT 2018 tersebut selaras dengan upaya pemerintah dalam pengembangan usaha dan daya saing penyedia jasa logistik nasional.

Baca: Cegah Tawuran, Pemerintah Kota Tangerang Deklarasi Damai Pelajar

"CTCT 2018 menampilkan aneka ragam produk kebutuhan rantai pasok dari exhibitor dalam dan luar negeri, yaitu dari China, Malaysia, Thailand, Singapura, Taiwan dan Italia," papar Dwi Karsonno, Rabu (2/5/2018).

Para exhibitor menghadirkan produk dan sistem mekanik maupun digital berteknologi
modern standar industri 4.0. Industri 4.0 adalah industri generasi keempat yang telah dibuatkan peta jalannya (road map) oleh pemerintah Indonesia dalam rangka menuju Indonesia sebagai 10 besar ekonomi dunia di tahun 2030.

"Melalui pemanfaatan teknologi berbasis digital yang menjadikan proses operasional kerja dan layanan pelanggan lebih murah, mudah dan berdaya saing, seperti ditunjukkan dengan berkembangnya bisnis berbasis online yang maju pesat sehingga mampu mengundang investor korporasi besar dunia untuk berinvestasi, khususnya di sektor layanan transportasi online," Lanjut papar Dwi Karsonno.

Ketua umum asosiasi logistik dan forwarder Indonesia (ALFI), Yuki Nugrahawan Hanafi, berharap penyelenggaraan pameran ini membuat produk-produk Indonesia mempunyai daya saing yang tinggi dan mata rantai pasok di dalam negeri semakin baik.

"Tujuan akhirnya tentu kita mengharapkan produk-produk di Indonesia mempunyai daya saing yang tinggi, mata rantai pasok di dalam negeri juga semakin baik. Dan terakhir tentunya kita berharap biaya logistik Indonesia dalam satu-dua tahun ke depan kita harapkan bisa di bawah 20%. Itu target keinginan dari penyelenggaraan ini," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved