Tiga Minggu Jelang Bulan Suci Ramadan, Kasatgas Pangan Klaim Harga Stabil
Setyo Wasisto menjelaskan sejumlah harga komoditas berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG- Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri, Irjen Setyo Wasisto mengklaim harga pangan masih tergolong stabil menjelang Ramadan.
Bahkan, jajarannya akan berkoordinasi dengan sejumlah instansi untuk pengendalian harga pangan menjelang datangnya bulan suci Ramadan.
Baca: 2 Kali Salah Saat Baca Teks Pancasila Saat Acara Resmi, Pria Ini Dapat Semangat dari Sandiaga Uno
Setyo Wasisto menjelaskan sejumlah harga komoditas berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Beberapa komoditas dalam kondisi stabil, bahkan harganya dibawah HET (Harga Eceran Tertinggi). Kami juga akan berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk membahas pangan," ujar Setyo di Auditorium Garuda City Center, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (2/5/2018).
Baca: Dituding Bagi Kupon Sembako di Monas, Anggota DPR Charles Honoris Laporkan Akun @MuchlistHassan
Namun, harga komoditas pangan seperti bawang putih, cabai rawit, gula pasir dan minyak goreng di beberapa tempat masih di atas HET.
Setyo juga memastikan rata-rata untuk di Jakarta masih di bawah HET walau ada di beberapa daerah berada di atas HET.
"Hal tersebut bersifat fluktuatif sesuai dengan daerah masing-masing," imbuhnya.
Baca: Resep Lucy Watson Berumur 100 Tahun: Bepergian dan Miliki Banyak Pacar
Setyo mencontohkan, harga bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati di bawah Rp 15 ribu. Namun, di beberapa daerah harganya cukup tinggi karena beberapa faktor seperti transportasi.
"Artinya kalau di Pasar Induk Kramat Jati sudah bagus harganya yang pasti di ritel kita harapkan harga tidak terlalu lebih mahal. Jika ada gejolak harga kita akan siap gelar operasi pasar," jelasnya dia.
Di kesempatan yang sama, Setyo menambahkan, saat ini stok cabai rawit dan beras di pasar masih cukup terkendali.
"Harga beras terkendali di bawah HET, khususnya Jakarta sudah bisa dibilang cukup stoknya dan juga memenuhi syarat. Untuk gula dan minyak goreng itu juga sudah HET dan stok cukup," ungkap Setyo
Baca: Belum Genap Satu Bulan, Underpass Matraman Sudah Dicoret Tangan Jahil
Pasalnya, semua itu bertujuan untuk menyambut bulan puasa nanti agar masyarakat dapat menjalankan ibadah secara khidmat.
Tanpa harus memikirkan kenaikan harga pangan di Indonesia.
Pemerintah pun, memberikan pilihan daging murah dengan mengimpor daging kerbau dari India. Hal ini lantaran untuk mengantisipasi harga daging sapi yang meroket.
Baca: Menpora Ajak 5.000 Pemuda Saling Menghormati Perbedaan Guna Menjaga Keutuhan NKRI
"Kalau harga daging sapi segar sebesar Rp 110-Rp120 rb, untuk daging kerbau yang frozen dijual dengan harga Rp80 ribu," kata Setyo.
"Kita juga akan aktif mengecek lapangan agar selalu mengupayakan harga tetap stabil dan stoknya aman. Kami dari Satgas Pangan juga akan mengawasi bagaimana rantai distribusinya," pungkasnya.