Aksi Rusuh di Yogyakarta Sudah Direcanakan, 3 Mahasiswa Jadi Tersangka
Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan tidak tertutup kemungkinan jumlah tersangka bisa bertambah.
Menurutnya, dari hasil tes didapati seorang peserta aksi positif menggunakan narkoba. "Untuk satu orang berinisial BV terbukti positif memakai ganja, sabu, dan obat penenang," katanya.
Sri Sultan Tak Ingin Lapor Polisi
Selain aksi bakar pos polisi, demo anarkis di dekat kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, juga menyisakan tulisan provokatif yang ditujukan kepada Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Rupanya Gubernur tidak tak mau ambil pusing terhadap tulisan berbau mengancam itu.
Ia tidak berniat melaporkannya kepada polisi.
"Nggak apa apa, nggak semudah itu. Nggak ya, nggak usah lah (dilaporkan). Apa apa kok dilaporkan," kata Sultan ketika ditemui seusai memimpin upacara Hari Pendidikan Nasional, di Alun alun Utara, Yogyakarta, Rabu (2/5/2018).
Baca: Brand Ini Tawarkan Diskon All Item 50 Persen di Bazar Fashionlink Ramadhan Market
Lebih lanjut ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terpancing dan terprovokasi.
Ia menuturkan, masyarakat cukup menaruh kepercayaan kepada kepolisian yang kini sudah bergerak cepat melakukan pengungkapan.
"Saya belum punya rumusan, baru hari ini, nanti kami bicarakan. Kan sudah ada 65 (pengunjuk rasa yang diamankan). Masyarakat jangan terpancing, aparat sudah bertindak," cetusnya.
Di samping itu, Gubernur kericuhan tersebut sedikit banyak disebabkan oleh keberadaan oknum oknum yang mendompleng peringatan hari buruh dan membawa isu penolakan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA), di Kulonprogo.
"Khususnya masyarakat ya, kalau mahasiswa sepertinya tidak. Kepentingannya hanya kepentingan Kulonprogo saja," ujar Raja Kasultanan Ngayogyakarta itu.
Kepolisian belum menetapkan tersangka kasus kalimat ancaman kepada Gubernur. Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri, mengatakan Sri Sultan sangat bijak dalam menanggapi ancaman tersebut.
Menurutnya, Sri Sultan sama sekali tidak berniat memperpanjang polemik tersebut, sampai ke ranah pidana.
"Mereka kan hanya memprovokasi. Beliau tidak melaporkan, hanya senyum saja. Beliau sangat paham betul, kalau itu hanya provokasi orang orang saja," katanya saat dijumpai di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Rabu.