Susi Ferawati Korban Persekusi di CFD Geram Dibilang Babu Hingga Nasi Bungkus, Begini Kisahnya
Susi Ferawati menceritakan, awalnya dia ketinggalan barisan dari pembagian kaos berlogo #Diasibukkerja.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Susi Ferawati mengungkapkan awal kejadian yang dialaminya saat car free day (CFD) pada Minggu lalu (29/4/2018).
Dilansir TribunJakarta.com dari akun YouTube Najwa Shihab, tampak dirinya menjelaskan kronologi peristiwa yang dialaminya.
Susi Ferawati menceritakan, awalnya dia ketinggalan barisan dari pembagian kaos berlogo #Diasibukkerja.
Ia tak menyangka kejadian tersebut begitu cepat.
“Kita ketinggalan barisan. Saat itu belum ada kerumunan. Ada pergerakan dari Sudirman ke Bundaran HI. Dan foto-foto, ada ibu-ibu mulai datang. Dan mereka colek saya, mereka bilang, ‘kaosnya dikasih,” ungkapnya.
Kemudian, makian itu semakin keras karena orang-orang makin berkumpul.
"Dasar babu, kerja mlulu,” katanya.
"Nasi bungkus nasi bungkus," lanjutnya.
Baca: Gunakan Sepeda Onthel ke Tanah Suci, Begini Jalur Perjalanan Pria Ini dari Jawa ke Mekkah
"Dibayar ya lo," tuturnya.
Makian tersebut ditujukan kepada Fera yang menggunakan kaos berlogo #Diasibukkerja.
"Engga bu saya gak dibayar," jawabnya.
Kemudian, dirinya kembali melanjutkan jalan di CFD.
Namun, tak disangka dari arah belakang terdapat kerumunan berkaus #2019GantiPresiden.
Saat itu, Fera diteriaki 'Woi nasi bungkus, nasi bungkus.'
"Mulai banyak orang yang mengerumuni saya," imbuhnya.

"Ada bapak-bapak pake kaus biru, gendut, orangnya hitam. Dia katain saya 'bego lu' hal itu yang buat saya melawan," lanjutnya.
"Saya balik badan refleks, saya pukul pundak dia, dia marah. Dia katakan 'apa lo?' saya balik bentak," tungkasnya.
Mulai dari situ, kerumunan mulai mengelilingi saya, uang mulai tampar-tampar ke uangnya.
"Yaudah saya biarkan saja menahan rasa takut dan amarah. Kemudian saya lawan mereka dengan berteriak 'Begini Cara Kalian?'. Saya sudah berusaha untuk mencoba sabar," jelas dengan derai air mata.
Saat itu diketahui Susi bersama sang anak.
Bahkan, sang anak tampak ketakutan.
Untuk menenangkan sang anak, Ia terpaksa membentak anaknya agar tak takut.
"Saya hanya pergi berlima bersama teman saya. Terus saya digiring dari kalangan mereka juga. Terus ke jalan Thamrin. Di situ saya dijemput suami teman saya,” lanjutnya.
Usai dijemput, dirinya berhasil keluar dari kerumunan tersebut.
Baca: Gunakan Sepeda Onthel ke Tanah Suci, Begini Jalur Perjalanan Pria Ini dari Jawa ke Mekkah
Korban intimidasi CFD lainnya, Siti Tarumaselej juga bercerita sempat diolok-olok kelompok yang beda kubu aspirasi politik.
“Saya juga diolok-olok. Dikepret-kepret uang di muka saya,” katanya.
Sampai akhirnya ia bisa lolos dari situasi tegang tersebut.
Keduanya juga mengungkapkan berada di CFD tersebut berawal dari info yang tersebar.
"Memang ada info di medsos, akan ada car free day. Disana berkumpul dan akan dibagikan kaus," tungkas Siti.

Saat ditanya Najwa Shihab selaku Host terkait koordinir acara tersebut, keduanya mengaku ada panitia yang membagikan kaus tersebut.
Dalam kesempatan itu, Ade Selon selaku Panglima Gerakan Pemuda Jakarta mengungkapkan awal kegiatan jalan sehat yang diinisiasinya.
"Awalnya saat pengajian di rumah kita diskusi kecil, ah capek nih, ada ide-ide bagus gak?," katanya.
"Gimana kalau jalan sehat pake kaus #2019GantiPresiden, oh ide bagus. Ini cuma kader aja ya," lanjutnya.
Namun sebelum acara tersebut berlangsung, pihaknya berkomunikasi ke aparat keamanan.
Ia mempaparkan aparat keamanan menghimbau agar tidak hadir alias acara dibatalkan.
"Kita sampaikan bahwasannya bagi keamanan kita bersama maka dibatalkan," ungkapnya.
"Saya tak mengetahui kelompok yang ada di CFD karena jelas sudah dibatalkan," tegasnya.