Warga Tangerang Minum Air Comberan
Tanpa Alasan Jelas, Aras Selalu Menolak Bantuan Keuangan dan Pembuatan KTP dari Pemerintah
Namun Aras menolak beralasan mempunyai cukup finansial dan tidak mau menerima bantuan.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, PINANG- Muhammad Aras Arifin (45) selalu menolak bantuan keuangan yang diberikan Keluarahan Pinang, Kunciran, Tangerang, Banten.
Sejak dua tahun lalu, pihak kelurahan sudah mencoba menawarkan bantuan. Namun Aras menolak beralasan mempunyai cukup finansial dan tidak mau menerima bantuan.
Baca: Puluhan Tahun Tinggal di Gubuk, Keluarga Aras Tidak Dapat Listrik Hingga Minum Comberan
Aras tinggal bersama istrinya, Yulianti, bersama keenam orang anaknya disebuah gubuk berukuran sekira 5 x 8 meter di Jalan Gempol Raya, Kelurahan Kunciran, Pinang.
Dari pantauan TribunJakarta.com, lokasi gubuk milik Aras hanya berjarak sekitar 100 meter dari Kantor Kelurahan Kunciran.
Baca: Enam Terdakwa Kasus Pembakaran Maling Ampli di Bekasi Jalani Sidang Vonis
Mendengar kabar terdapat keluarga miskin yang tinggal di gubuk, Lurah Kunciran, Rojali, telah melakukan pendekatan sejak 2016 untuk memberikan bantuan.
"Sekitar pada bulan Agustus 2016 lalu, sudah melakukan komunikasi dengan untuk membantu kebutuhannya seperti membuat KTP yang diakuinya terbakar. Namun, pihak yang bersangkutan tidak mau dan menolak untuk diajak membuat KTP," ujar Rojali di Kantor Kelurahan Kunciran, Tangerang, Kamis (3/5/2018).
Ia melanjutkan, usahanya tidak berhenti di situ saja, pada bulan Mei 2017 pihaknya kembali menyambangi gubuk Aras untuk membujuk dia dan keluarganya dalam mengurus KTP.
Baca: Inilah Pengalaman Mistis Eko Santoso alias O,Ok, Pria yang 28 Tahun Sebagai Kuncen TPU Jeruk Purut
"Namun pihak yang bersangkutan tetap menolak," imbuh Rojali.
Sampai saat ini, pihaknya tidak mengetahui alasan dibalik penolakan Aras.
Pasalnya, tidak hanya ingin membantu membuat KTP, Kelurahan Kunciran juga ingin membantu keluarga Aras dalam hal keuangan.
Sudah tiga kali secara bertahap pada tahun 2017, pihak Kelurahan Kunciran sudah menyambangi gubuk itu guna meyakinkan kembali Aras untuk menerima bantuan dari Kelurahan Kunciran.
Baca: Usai Disambut Lantunan Selawat, Sultan Brunei Diajak Presiden Jokowi Main Bulu Tangkis
"Namun, pihak yang bersangkutan menolak dengan alasan, bahwa pihak yang bersangkutan merasa mempunyai materi yang lebih banyak. Upaya untuk membantu pihak yang bersangkutan kami terus lakukan, terakhir sekitar bulan Maret 2018," lanjutnya.
Sama seperti sebelumnya, Aras sampai saat ini masih tetap menolak untuk diberi bantuan.
Caption foto:
Aras (45) bersama anak pertamanya, Raja Wahyu (10), sata dijumpai di kediamannya di Jalan Gempol Raya, Kunciran, Tangerang.