Cerita Wan Gocap, Pria Dermawan yang Bagikan Uang Tengah Malam di Tanah Abang

Agus membawa istri dan dua anaknya naik bajaj dari rumah mereka di Gunung Sahari menuju Tanah Abang demi mendapat uang Wang Gocap. Siapa dia?

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Agus menggendong anaknya untuk pulang ke rumah mereka di Gunung Sahari, setelah Wan Gocap tak kunjung datang memberikan uang Rp 50 ribu kepada mereka yang mengemper di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (8/5/2018) dini hari WIB. TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Agus membawa istri dan dua anaknya keluar dari rumah mereka di Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat, dan menyewa bajaj untuk ke Tanah Abang. 

Cerita kedermawanan Pak Haji atau Wan Gocap sudah tersebar di antara para pengemis, pemulung dan tunawisma dari mulut ke mulut. 

Sosok Wan Gocap yang kerap memberikan uang Rp 50 ribu per orang pada tengah malam telah mendorong Agus dan keluarganya mengemper bersama puluhan orang lain di trotoar Jalan KH Mas Mansyur.

Bawa anak dan istri

Beralaskan spanduk rokok yang dibawanya, Agus membiarkan kedua anaknya tidur terlelap di trotoar jalan yang berdebu.

"Tadi sudah diolesin lotion nyamuk, makanya tidurnya nyenyak aja," kata Agus kepada TribunJakarta.com pada Selasa (8/5/2018) dini hari WIB.

Hampir saban malam Agus yang sehari-hari mengamen di sekitar Senen datang ke Tanah Abang berharap Wan Gocap datang memberi uang.

Ia tak tega meninggalkan kedua anaknya yang masih kecil di rumah.

Sejumlah orang mengemper di trotoar Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Selasa (8/5/2018) dini hari WIB. Mereka sedang menunggu Wan Gocap atau Pak Haji yang membagikan uang Rp 50 ribu tiap orang meski tak diketahui pasti kapan datangnya. TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA
Sejumlah orang mengemper di trotoar Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Selasa (8/5/2018) dini hari WIB. Mereka sedang menunggu Wan Gocap atau Pak Haji yang membagikan uang Rp 50 ribu tiap orang meski tak diketahui pasti kapan datangnya. TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

"Mau bagaimana lagi, kalau ditinggal sendirian di rumah kan kasihan. Makanya saya bawa saja biar dikasih uang juga. Meski enggak sama dikasihnya dengan orang dewasa," ungkap dia.

Agus mengemper di tepi jalan sejak pukul 24.00 WIB, tepatnya di depan jalan lintas bawah Tanah Abang yang menghubungkan Karet dan Cideng.

Sambil menantikan Wan Gocap, Agus sesekali mengobrol dengan orang-orang di sekitarnya yang memiliki tujuan sama.

Tak hanya Agus yang datang ke sana. 

Puluhan orang

Banyak orang seperti Agus datang ke sana dari luar Tanah Abang.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved