Demi Uang Rp 50 Ribu dari Wan Gocap, Puluhan Orang Mengemper Tengah Malam di Tanah Abang
Semakin malam semakin banyak orang berkerumun, mengemper di atas trotoar Jalan KH Mas Mansyur, menunggu pemberi uang Rp 50 ribu.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Y Gustaman
Biasanya, Wan Gocap datang mengendarai mobilnya dari arah Pasar Tanah Abang menuju Karet.
Selama ini ikut mengemper, Romli melihat Wan Gocap yang turun langsung memberikan uang kepada para gelandangan dan pengemis di jalan ini.
"Terkadang juga asistennya yang kasih dan Pak Hajinya cuma lihat saja dari mobil," terang Romlih.
Seorang ibu rumah tangga asal Bekasi sampai membawa tiga anaknya.
Bermodalkan sarung untuk menutupi tubuhnya, ibu tersebut mengaku datang untuk mendapat uang dari Wan Gocap.
Tapi tak semua anaknya mau ikut ibunya ke Tanah Abang menunggu Wan Gocap.
Kadang kan suka enggak datang. Anak saya bilang, 'Enggak mau ah mah. Malas, bosan,'" cerita si ibu soal anaknya.
Meski ada puluhan orang yang senabis dengan sibu, ketika pembagian uang semuanya berjalan tertib.
"Kita harus tertib enggak boleh acak-acakan," cerita si ibu.
Ia memutuskan ikut mengemper karena keadaan ekonominya lemah, terkadang untuk mencukupi hidup ia harus mencuci dan menggosok pakaian warga. Itu pun tidak setiap hari.
Suaminya sudah tak lagi bekerja sebagai petugas PPSU, sehingga si ibu harus ikut mencari pemasukan.
Si ibu tahu ada orang dermawan yang membagian uang tengah malam dari temannya yang tinggal di Jakarta.
Apa boleh dikata, si ibu kadang harus menerima ketika Wan Gocap tak datang dini hari itu.
Ia dan anak-anaknya terpaksa melanjutkan tidur sampai pagi untuk kemudian pulang ke Bekasi.
Sudah dua bulan ini Darmin juga ikut mengemper di sana berharap uang pembagian Wan Gocap.