Ini 4 Dampak Buruk Dari Minta Maaf, Jangan Sering-sering Guys

Sudah seharusnya ketika kita melakukan kesalahan pada orang lain, kita harus segera mengakui dan meminta maaf padanya.

Editor: Ananda Bayu Sidarta
Grafis Tribun Jakarta
Meminta maaf 

Membiasakan diri untuk terus-menerus meminta maaf dapat memperkuat perasaan negatif tentang dirimu. Terutama, karena meminta maaf dapat membuat seseorang merasa kalah.

Dengan mengurangi kebiasaan "meminta maaf" maka efek positif dalam diri menjadi meningkat.

Hidup akan lebih ringan karena kamu tak harus menanggung semua kesalahan yang terjadi.

Baca: Membongkar Salah Satu Mitos Makanan Terbesar yang Pernah Ada, MICIN (MSG)

Baca: Fakhrul Fulvian: Rupiah Melemah, Maka Kinerja Ekspor Tanah Air Cenderung Meningkat

3. Menjatuhkan diri sendiri

Meminta maaf akan menempatkan diri pada posisi di bawah. Bayangkanlah pernyataan ini ketika kamu terus-terusan meminta maaf.

Padahal, tak seorang pun merasa senang di bawah orang lain.

Jadi, kalau kamu sering meminta maaf pada rekan-rekan kerja, sementara posisimu setara dengan mereka, ini bisa berdampak pada kepercayaan dir.

Bahkan, terus "meminta maaf" juga dapat menyakiti psikismu sendiri.

Lihat juga:

4. Kehilangan arti

Jika kamu terus mengucapkan kata maaf, kata maaf darimu pun akan kehilangan arti. Jika ucapan "saya minta maaf" selalu diucapkan untuk setiap hal, maka kata maaf takkan lagi bermakna.

Sebaliknya, jika kamu meminta maaf secara tulus untuk kesalahan yang benar-benar dilakukan, maka orang lain akan menerima maaf dengan tulus juga.

Jadi, gunakanlah permintaan maaf hanya pada hal-hal penting ya!

Artikel ini sudah dipublikasikan di Intisari dengan judul: "Minta Maaf Itu Harus, Tapi Jangan Sampai Terlalu Sering, Ini Dampak Buruknya"

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved