Surabaya Diteror Bom

Bomber 3 Gereja Balas Dendam, Kapolri: Memang Motif Internasional ISIS Ditekan AS dan Rusia

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pelaku melakukan serangan bom bunuh diri lantaran balas dendam.

Editor: ade mayasanto
Kolase Tribunnews
Berita bom gereja surabaya 

Bandara dan fasilitas penerbangan merupakan objek vital nasional yang harus dijaga kualitas keselamatan dan keamanannya.

"Terutama bandar udara merupakan daerah yang banyak dikunjungi masyarakat. Apalagi ini menjelang bulan Ramadhan di mana banyak masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dengan transportasi udara," ujar Agus, dalam keterangan tertulis.

Agus mengatakan, selain itu fasilitas penerbangan lain seperti radar, Tower kontrol dan lainnya juga harus dijaga sehingga bisa berfungsi memberikan pelayanan keselamatan penerbangan dengan baik.

Agus mengingatkan agar dilakukan pengecekan yang ketat dengan tetap sesuai aturan keselamatan dan keamanan yang berlaku baik untuk orang maupun barang yang akan menuju bandara dan diangkut pesawat terbang.

"Peralatan keamanan seperti cctv, X ray serta personil keamanan harus disiagakan dan dipastikan bisa beroperasi dengan baik. Semua yang mencurigakan baik orang maupun barang harus segera dilokalisir di luar bandara," lanjutnya.

Tak lupa, Agus juga menyampaikan pada semua stakeholder penerbangan untuk selalu berkoordinasi dan bekerjasama dengan baik secara internal. Sedangkan untuk internal, juga harus tetap bekerjasama dengan petugas yang berwenang seperti Polri, TNI, Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat.

NU dan Muhammadiyah Kutuk Keras
Ketua Umum Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siradj mengecam ledakan bom gereja Surabaya. Ia mengatakan, terorisme tak bisa dibenarkan apa pun alasannya.

Terlebih, kata dia, bila mengatasnamakan agama sebagai motifnya.

Menurut Said, insiden ini ironis karena terjadi menjelang bulan suci Ramadan.

"Kekerasan bukanlah ciri ajaran Islam yang rahmatan lil alamin. Islam mengutuk segala bentuk kekerasan. Bahkan, tidak ada satu pun agama di dunia ini yang membenarkan cara cara kekerasan dalam kehidupan," katanya.

Ia menyampaikan belasungkawa mendalam bagi keluarga korban ledakan. Said Aqil meminta korban bisa tabah dan berlapang dada. Ia pun mendukung upaya polisi mengusut kasus ledakan bom gereja tersebut.

"Gerakan terorisme sudah semakin sedemikian merajalela, maka diperlukan penanganan khusus yang lebih intensif dari pelbagai pihak," kata Said.

Ia mengajak seluruh elemen bersatu padu. Di sisi lain, masyarakat tidak boleh terprovokasi.
"Jika mendapati ujar Said. Nahdlatul Ulama (NU) meminta semua pihak menghentikan segala spekulasi yang bisa memperkeruh peristiwa ini," tuturnya.

Said menegaskan masyarakat harus memercayakan pengusutan kasus ini kepada Polri. "Kita mendukung aparat keamanan, salah satunya dengan cara tidak ikut ikutan menyebarkan isu, gambar korban, dan juga berita yang belum terverifikasi kebenarannya terkait peristiwa ini,"kata Said.

Sementara itu Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Surabaya mengecam tindakan bom di Gereja yang terletak di tiga lokasi di Surabaya, Minggu pagi.

"Kami Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya meminta aparat keamanan untuk mengusut tuntas pelaku pengeboman," kata Ketua PD Muhammadiyah Surabaya Mahsun Jayadi.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya mengutuk keras tindakan pengeboman di Kota Surabaya yang selama ini terkenal aman dan damai.

"Kami meminta seluruh warga Surabaya untuk waspada dengan menjaga kota ini," ujarnya.

Atas peristiwa ini, kata dia, PD Muhammadiyah Surabaya menyiapkan anggota Kokam untuk membantu penanganan korban. Bantuan tersebut sesuai dengan visi Muhammadiyah yang dengan teguh memperjuangkan puncak kebaikan bagi umat, bangsa, dan kemanusian.

"Kami sangat menentang peristiwa peledakan bom yang terjadi pagi ini di gereja Surabaya, apa pun motif dan alasannya, siapa pun pelakunya," katanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved