Kasus Terorisme
Dikenal Baik, Guru Berstatus PNS ini Diam-diam Sudah Siapkan Dua Calon Pengantin Bom Bunuh Diri
Sebelum tertangkap, tiga terduga teroris di Perumahan Sumber Taman Indah, Wonosasih, Probolinggo, sudah menyiapkan sejumlah rencana aksi.
TRIBUNJAKARTA.COM, PROBOLINGGO - Sebelum tertangkap, tiga terduga teroris di Perumahan Sumber Taman Indah, Wonosasih, Probolinggo, sudah menyiapkan sejumlah rencana aksi.
Rencana mereka gagal total setelah tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap lebih dulu ketiganya pada Kamis (17/5/2018) dini hari WIB.
Keinginan melancarkan teror diperkuat dengan keterlibatan mereka dengan pelaku terorisme yang meledakkan tiga bom di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5/2018).
Kapolres Kota Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal, mengatakan Densus 88 Antiteror masih menyelidiki ketiganya di Mabes Polri.
"Mereka saling kenal, bukan saudara. Mereka berkenalan sudah beberapa tahun lalu, dan mereka sudah seperti saudara dengan misi dan tujuan yang sama," kata Alfian kepada wartawan.
Dia menjelaskan, tiga terduga teroris yang diamankan adalah MF, IS dan HSA. MF dan IS ini merupakan calon pengantin atau pelaku bom bunuh diri.
Sedangkan HSA, tambah Kapolres, menjabat sebagai pimpinan gerakan kelompok radikal tersebut.
"Sebelum ditangkap, HSA sudah menyiapkan MF dan IS untuk menjadi pengantin bom bunuh diri. HSA sudah menyiapkan segala strategi aksi untuk mengatur teknisnya peledakannya," jelas dia.
Kendati demikian, Kapolresta enggan menyebutkan kelompok radikal mana yang menjadi naungan tiga terduga teroris ini, apakah Jamaah Anshorut Daulah atau Jamaah Anshorut Tauhid.
"Kewenangan yang memberikan informasi itu biarkan Mabes Polri nanti. Apakah mereka itu JAT atau JAD. Tapi, yang jelas, mereka terkoneksi dan terhubung dengan pelaku teror di Surabaya sebelum aksi ledakan itu," imbuh Alfian.
HSA ternyata PNS
Densus 88 Antiteror mengamankan HSA di Perum Sumber Taman Indah, Sumbertamanan, Wonoasih, Kota Probolinggo, Kamis (17/5/2018) dini hari WIB.
Pria berinsial HSA tersebut sebagai PNS yang sehari-hari menjadi guru bahasa Inggris di SMKN 1 Kotaanyar Kota Probolinggo.
Selama ini ia dikenal sebagai sosok pendiam di lingkungan rumahnya, tapi disiplin dalam memberikan pelajaran ke siswa-siswinya dan baik hati.
HSA tidak sungkan untuk berbagi.