Cerita Sopir Truk Soal Pelaku Pungli dan Bajilo: Minta Rp 500, Rp 5 Ribu, Hingga Dompet
"Itu bermula dari minta Rp 500, Rp 2 ribu, atau kalau misalnya kira-kira sopirnya lemah dia bisa minta Rp 5 ribu atau malah dompet," kata dia.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Maraknya pungutan liar (pungli) dan bajing loncat (bajilo) di kawasan Jakarta Utara membuat para sopir truk trailer resah.
Pasalnya, para pelaku pungli dan bajilo tersebut pasti merigukan, baik dalam hal materi maupun keselamatan.
Baca: Berikan Segalanya, Conte Sebut Chelsea Fokus Menangi Trofi Tertua di Dunia
Sabtu (19/5/2018) ini, TribunJakarta.com mengunjungi dua orang sopir truk trailer yang kesehariannya berkendara di kawasan Jakarta Utara, tepatnya di Cilincing sampai Tanjung Priok.
Silaban (23) seorang sopir truk trailer dari PT Lamora mengatakan, titik paling rawan pungli dan bajilo ada di jalan raya arah Pelabuhan Tanjung Priok.
Pelaku yang sering ia jumpai di jalan pun berganti-ganti.
Baca: Dibayangi Pemecatan, Conte Sebut Dirinya Adalah Pahlawan Chelsea
"Orangnya ganti-ganti sih kadang, jadi kita nggak tahu orang itu sudah lama atau nggak. Tapi pasti ada. Kalau yang paling parah di Priok doang," kata Silaban kepada TribunJakarta.com.
Pengalaman terpahitnya selama ini dalam hal bertemu pelaku pungli di jalan adalah ketika telepon genggamnya dicuri.
Pelaku pungli yang bergerombol tersebut memanfaatkan situasi macet saat meminta uang secara paksa kepadanya. Saat Silaban lengah, mereka langsung menyikat telepon genggamnya yang ada di dalam mobil.
"Saya juga sudah pernah ngalamin sih hape saya diambil. Ya posisinya macet satu orang pura-pura minta duit dari kanan (kaca sopir) taunya temannya tiga orang masuk dari kiri diambil hape saya," kata dia.
Baca: 40 Sekolah Galang Dana Solidaritas Cinta untuk Korban Bom Bunuh Diri Surabaya, Terkumpul Rp 24 Juta
Selain Silaban, TribunJakarta.com juga menemui Feri Aritonang (41), seorang sopir truk trailer dari PT Sumihar.
Feri mengaku dirinya seringkali menemui pelaku pungli dan bajilo di beberapa titik di Jakarta Utara.

"Jadi yang saya lihat itu memang anak-anak sepanjang Jalan Cacing (Jalan Raya Cakung Cilincing) atau Jalan Ancol (R. E. Martadinata) atau dari Jalan Yos Sudarso," kata dia.
Menurut Feri, para pelaku tersebut biasanya mengincar sopir truk trailer yang kelihatan lemah dalam artian masih muda.
Mereka melakukan aksinya secara bergerombol, membuat sopir truk trailer pasrah saat dihadang mereka di jalan.