Usai Lakukan Pertemuan Tertutup dengan Bj Habibie, Anwar Ibrahim Buka Suara Perihal 'Tim Khusus'
Anwar pun mengatakan bahwa Malaysia sebenarnya tidak separah Indonesia karena mereka sudah memiliki institusi yang dibutuhkan.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Usai lakukan pertemuan tertutup dengan Bj Habibie, Anwar Ibrahim menyempatkan diri menyapa awak media, Minggu (20/5/2018).
Anwar Ibrahim mengatakan negaranya kini memerlukan tim khusus untuk mempelajari transisi kekuasaan di Indonesia sebagai pelajaran menjelang era reformasi negaranya setelah pemilu 2018.
"Harus ada tim yang mengkaji atau meneliti pengalaman Indonesia dalam proses itu dari era Pak Habibie sampai era Jokowi," ujar Anwar.
Anwar mengatakan bahwa kajian itu sangat penting agar Malaysia tak mengulangi kesalahan dan dapat mengambil hal baik dari transformasi Indonesia.
"Dalam waktu sesingkat itu, beliau bisa buat perubahan besar besaran, dari institusi sampai aturan lainnya," ucap Anwar.
Anwar pun mengatakan bahwa Malaysia sebenarnya tidak separah Indonesia karena mereka sudah memiliki institusi yang dibutuhkan.
Baca: 58 Napi Teroris dan 1 Bayi Pindah ke Rutan Gunung Sindur, Warga Dibuat Kaget
"Namun, institusi itu harus dirombak sistemnya dan diisi dengan orang orang yang benar benar ingin melayani rakyat," kata Anwar.
Anwar menyakini jika Malaysia bisa menjalankan agenda reformasi di bawah pimpinan Mahathir Mohamad.
"Tun Mahathir sudah berubah. Dia menunjukkan tekad kuat untuk menjalankan agenda reformasi, terutama untuk sistem peradilan dan kebebasan pers," katanya.
Untuk itu Anwat akan menepati janjinya untuk memberikan jabatan Wakil Perdana Menteri kepada istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail.
"Esok Senin, saya akan hadir ke pelantikan di Istana. Saya harus membiasakan sebutan wakil perdana menteri yang dulu saya pegang sekarang jadi Wan Azizah. Saya hanya akan jadi pendamping," ucap Anwar.
Nasihati Najib
Anwar Ibrahim turut angkat bicara mengenai dugaan korupsi yang mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak.
Anwar Ibrahim, yang juga Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat, menyarankan, supaya Najib mengikuti proses hukum yang berlangsung.
"Coba pertahankan dirinya dalam ikut proses hukum dengan hakim," ujar Anwar.
Anwar meyakini, penegak hukum di Malaysia tidak akan mendapatkan intervensi dari pihak manapun terkait kasus yang menjerat Najib.
"Kita beri jamin tidak seperti saya. Kita jamin hakim itu bebas," ucap Anwar.
Baca: Belum Setahun Ditinggal Suami, Ini Jawaban Mengejutkan Ririn Ekawati saat Ditanya Kapan Nikah Lagi
Anwar mengaku telah berkomunikasi secara langsung dengan Perdana Menteri Malaysia terpilih, Mahathir Mohamad.
Anwar yang mengaku telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Malaysia terpilih, Mahathir Mohamad, telah meminta proses hukum kepada Najib harus dilakukan secara adil sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Jangan tekan, Jangan menghukum sebelum kita melakukan siasatan (pemeriksaan) yang rapi dan ikut jalur hukum. Jangan ulangi apa yang mereka lakukan kata saya. Ikut jalur hukum," ujar Anwar.
Selain itu Anwar berharap kasus yang menimpa dirinya, tidak terjadi pada Najib.
"Tuan Mahatir berkata yang jelas dia tidak mau lagi mengulangi tuduhan atau menerima tuduhan bahwa badan kehakiman itu tidak bebas," ujar Anwar.(Tribun Network/yan/wly)