Kasus Terorisme
Bareng Densus 88 Berantas Terorisme, Ini Sederet Kemampuan Prajurit Kopassus yang Diakui Dunia
"Sebagai informasi, saat ini pun Kopassus sudah bersama-sama Densus 88," ujar Setyo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Penulis: Wahyu Aji | Editor: Wahyu Aji
Untuk menjadi prajurit yang tangguh, para prajurit Kopassus diwajibkan memiliki kemampuan menembak jitu.
Latihan bakal terus menerus dilakukan sampai mereka mampu memegang seluruh senjata, mulai pistol, senapan serbu hingga penembak runduk.
Pendidikan ini dilakukan selama enam sampai delapan minggu. Penyelesaiannya tergantung dengan tantangan yang dihadapi para calon prajurit sebelum akhirnya dinyatakan lulus dan berhak melanjutkannya ke pendidikan madya dan utama.
Pengintaian dan intelijen

Selain kemampuan bertahan dan tempur, seorang prajurit komando juga wajib memiliki kemampuan intelijen dan pengintaian.
Para calon prajurit pun akan melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Sandi Yudha atau populer dengan nama Sandha.
Keahlian ini tidak hanya berlaku pada operasi intelijen seperti penyelidikan, dan pengintaian tapi juga tahap eksekusi sesuai perintah yang diberikan. Hal ini berbeda dengan kesatuan lain yang melaksanakannya harus menunggu atau menyerahkan kepada satuan lainnya untuk bertindak.
Ini berarti Prajurit Sandha hanya melaksanakan apa yang diperintahkan, dan semaksimal mungkin menghindari bias waktu menjalankan tugas.
Selama mengikuti pelatihan, setiap prajurit wajib untuk tidak membuka penyamaran yang telah diberikan.
Jika terungkap atau lawan mendapatkan informasi dengan mudah, maka sanksi yang diberikan adalah pemulangan ke satuan asal.