Pernah Putus Sekolah dan Depresi Kecanduan Alkohol, Wanita Ini Akhirnya Sukses Jadi Dokter
eorang wanita yang diketahui bernama Jo Barton berhasil meraih impian cerah yang sebelumnya pernah terpuruk dunia alkohol.
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari | Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang wanita yang telah mengubah kehidupan dari usahanya sendiri menginspirasi banyak pihak.
Dilansir dari Metro, seorang wanita yang diketahui bernama Jo Barton berhasil meraih impian cerah yang sebelumnya pernah terpuruk dunia alkohol.
Wanita yang berusia 32 tahun tersebut kini telah sukses menjadi seorang dokter.
BACA: Viral, Rekaman 'Babeh Yadi' yang Ungkap Banyak Begal Saat Ramadan di Jalan Layang Pesing
BACA: Sebelum Bangunan Selesai dan Diresmikan, Ternyata Anies Pernah Salat di Masjid As Salam
Jo menceritakan masa kelamnya pada laman tersebut.
Pada usia 14 tahun, Jo telah putus sekolah lantaran dirinya sering membolos.
Bahkan saat usia 13 tahun wanita asal Inggris tersebut telah mengenal yang namanya alkohol.
"Saya mulai mengenal alkohol sejak remaja, dan saya minum setiap hari mungkin bisa dibilang saya sedang depresi," ujar Jo.
Jo menjelaskan jika saat remaja dirinya sering lakukan kenakalan remaja dan memberontak orang yang memperingatinya.
Ibu Jo menderita gangguan bipolar, sedangkan sang ayah telah meninggalkan keluarganya.
Sehingga Jo merasa depresi yang harus mengurus ibu dan saudara perempuannya sendiri.
Namun setelah bertahun-tahun alami depresi, Jo menyadari kondisi keluarganya tidak akan berubah jika dia selalu bersikap negatif.
"Saya lakukan ini untuk ibukku, dan saya ingin memiliki kehidupan baru hingga memiliki reputasi," jelas Jo.
Jo mulai mencari pekerjaan di daerahnya dan mendapat pekerjaan pertama di sebuah restoran.
Namun pekerjaan tersebut hanya bertahan satu bulan karena Jo tidak dapat memberikan pelayanan yang baik.
Mengingat dirinya masih berusia 15 tahun, Jo memutuskan untuk meneruskan pendidikan jurusan perawatan kesehatan.
Beruntung ada sebuah lembaga kesehatan di Rumah Sakit daerah Broxbourne, Inggris menawarkan sebuah pendidikan tanpa memberikan kualifikasi tertentu.
Jo pun berhasil lulus dari rumah perawatan hanya dalam dua tahun.
Bahkan disebutkan jika Jo memiliki nilai bahasa Inggris dan matematika yang tinggi.

Jo tidak mau berhenti di rumah perawatan, dirinya bertekat untuk melanjutkan karirnya ke rumah sakit yang besar.
Dia pun berhasil mendapatkan pekerjaan paruh waktu di bangsal rontgen Rumah Sakit Princess Alexandra.
Melalui pekerjaan tersebut, Jo mendapatkan jalan untuk meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi di Enfield, London Untara.
Karena kendala keuangan, Jo akhirnya bekerja selama 60 jam seminggu saat waktu luang selama kuliah.
"Ada banyak waktu yang saya miliki, rasanya ingin sejenak berhenti namun jika saya melakukan hal itu maka saya tidak akan mendapat apa-apam" ujar Jo tegas.
Semakin berat karena kondisi sang ibu yang mengharuskan Jo sering menjenguknya.
Namun semua perjaungan Jo akhirnya dapat dituai, setelah dia lulus dari Enfield selama tiga tahun.

Saat ini Jo bekerja menjadi dokter umum di Rumah Sakit Princess Alexandra pada bagian kecelakaan dan keadaan darurat. (*)
TribunJakarta.com/ Siti Nurjannah Wulandari