Jeritan Hati Nenek Heni dan Senyum Polos Alif yang Sahur Pakai Nasi dan Garam

Sebuah unggahan seorang warganet di media sosial, viral dan ramai diperbincangkan.

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Alif, bocah yatim piatu enam tahun yang sahur dan berbuka dengan nasi dan garam saat ditemui di gubuknya di Karawaci, Tangerang, Minggu (27/5/2018). Selama ini neneknya yang membesarkan Alif sejak ditinggal ibu bapaknya yang meninggal karena kecelakaan. TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRUBUNJAKARTA.COM, KARAWACI - Sebuah unggahan seorang warganet di media sosial, viral dan ramai diperbincangkan.

Warganet yang akun instagramnya bernama @tikalestariparmana itu membagikan sebuah foto anak kecil di dalam KRL Commuter Line bernama Alif berusia 6 tahun.

Dalam keterangan fotonya, Tika menuliskan percakapan antara dirinya dengan Alif.

Di situ ia menulis bahwa Alif hanya melaksanakan sahur dengan nasi dan garam, serta buka puasa hanya dengan air putih.

TribunJakarta.com mencoba menelusuri keberadaan Alif, ternyata tinggak di daerah Karawaci, Tangerang.

Ditemui di gubuk kayu tempat tinggalnya, Alif tinggal berdua bersama neneknya, Heni (49), yang telah merawatnya sejak kecil.

Bedeng reyot yang didiami Alif, anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya di Tanah Gocap, Tangerang. INSTAGRAM
Bedeng reyot yang didiami Alif, anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya di Tanah Gocap, Tangerang. INSTAGRAM (Instagram)

Heni bersedia menceritakan kisah hidupnya dengan cucu laki satu-satunya tersebut.

"Kalau dibilang sahur pakai nasi dan garam memang benar, karena saya juga kerja serabutan bantu-bantu di rumah orang," ucap Heni yang menerima TribunJakarta.com di gubuk kayunya, Karawaci, Tangerang, Minggu (27/5/2018).

Ia telah merawat Alif sejak usianya 11 bulan karena kedua orangtuanya telah wafat akibat kecelakaan sepeda motor.

Sejak saat itu, Heni merawat Alif dan membawanya pergi kemanapun dirinya bekerja.

Heni menuturkan, dirinya tidak bis menyekolah Alif di taman kanak-kanak karena keterbatasan biaya.

Seharusnya, Alif sudah mengenyam pendidikan di TK, dan tepat pada Agustus 2018 akan masuk ke jenjang pendidikan sekolah dasar.

Ditemui TribunJakarta.com, tidak tampak kesedihan di raut wajah Alif dan tetap ceria seperti anak-anak seusianya.

Heni menuturkan, dirinya pun kerap kali menutup kesedihan yang mendalam di hadapan cucunya.

Hal ini ia lakukan, agar Alif tetap ceria seperti anak-anak lainnya yang seusia dengannya.

Kisah Alif menjadi viral setelah dikisahkan Tika Lestari, pemilik akun Instagram @tikalestariparmana.

Ia menceritakan Alif di akun Line pada Sabtu, (26/5/2018), lalu diunggah kembali oleh akun Instagram @drama.krl.id sehingga viral.

Tika menceritakan perjuangan hidup seorang anak bernama Alif Hidayat, bocah yang sudah yatim piatu sejak usia 11 bulan ini sedang menunggu buka puasa setengah hari.

Senang lihat orang-orang beli minuman

Ia mengaku hanya sahur dengan makan nasi dan garam.

Untuk berbuka puasa, ia pun hanya minum air putih lantaran tak punya uang.

Alif menjelaskan kepada Tika dirinya ingin makan ayam kecap dan minum susu kotak.

Walaupun tak sanggup membeli minuman, Alif mengaku senang saat hanya melihat orang-orang membeli minuman.

Dikisahkan, perjuangan hidup Alif sangat berat.

Mulai dari pulang jalan kaki tanpa sandal hingga tempat tinggal yang ia dapatkan dari belas kasihan orang lain.

Meski dihadapkan dengan banyak masalah dan kekurangan, Alif tetap ceria dan tangguh menjalaninya.

Setelah kisahnya viral di media sosial, Tika mendatangi rumah Alif yang terletak di Tanah Gocap, Tangerang.

Ia telah mengkonfirmasi kebenaran kisah Alif.

Dalam unggahan akun Instagramnya, Tika membagikan foto rumah Alif yang ditinggali bersama neneknya.

Dilansir dari TribunStyle.com, rumah itu tersusun dari triplek, kayu, dan anyaman bambu.

Gubuk bambu

Untuk sampai ke rumah Alif, orang harus melewati jalan sempit di sekitarnya.

Tempat tinggal Alif tampak tak terawat dan kotor disekitarnya, terlihat rumah tersebut pun dikelilingi oleh tanaman liar.

Triplek yang digunakan sebagai penutup rumahnya, tampak terdapat banyak tambalan dan sudah mulai mengelupas.

Setelah menyusuri jejak Alif, Tika mengunggahnya ke media sosial dan membuka donasi untuk keluarg aAlif.

Donasi dibuka hingga hari ini, namun jika ingin menyumbang bisa menghubungi perwakilan baksos Tangerang, atas nama Dwinova_anjani melalui akun Line.

Selain melalui Line, donasi juga dibuka melalui platform crowdfunding Kitabisa.com dengan alamat: https://kitabisa.com/bantualif.

Pada awal kisahnya viral, banyak netizen yang tidak percaya pada Tika.

Tika pun menyarankan untuk survei langsung ke rumah Alif.

Setelah dibuktikan banyak netizen yang percaya bahkan memberikan donasi ke Alif.

Tak lupa, netizen juga memberikan dukungan berupa doa agar kehidupan Alif dan neneknya menjadi lebih baik di masa depan.

@ekosiwil_: Makasih ya mba, berkat mba dan rekan2 baksos tangerang maupun semua yg udah mau mengulurkan tangannya untuk berdonasi buat alif, Semoga kalian diberikan kesehatan selalu serta rezeki yg dilimpahkan. Amin @tikalestariparmana

@ratnasntya: Makasih juga buat kaka yg udah share cerita alif. Alhamdulillah masih banyak orang orang yg peduli dgn sekitar. Semoga allah bales kebaikan kaka dan semua org terlibat. Alif sehat terus ya

@kebutuhan.ig_: Makasih dek (Alif), kita semua tau apa artinya bersyukur :)

@astriarahmawt: Terimakasih mba, sudah menampar sayaa untuk lebih bersyukur lagi dan lagi selama ini cm bisa liat keatas dimana selalu ngerasa kurang terus pdhl amat sgt mencukupii, selalu lupa bersyukur sm Allah dan terimakasih mba senantiasa Allah balas semua kebaikan2 mba nya dan mempermudah urusan mbanya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved