Deretan Fakta Bocah Alif, Sahur Nasi dengan Garam: Orangtua Wafat dan Cerita Sedih Sang Nenek
Disitu ia menulis bahwa Alif hanya melaksanakan sahur dengan nasi dan garam, serta buka puasa hanya dengan air putih.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Beberapa donatur, juga meminta Tika agar uangnya bisa diberikan kepada alif dan neneknya, untuk membuka usaha kecil-kecilan agar bisa terus mendapatkan rezeki.
Bahkan, tidak sedikit bantuan dari perorangan yang datang langsung ke kediaman Alif, untuk memberikan sumbangannya.
"Semoga dengan bantuan tersebut, Alif bisa hiduo lebih layak lagi dan bisa bersekolah," papar Tika pada TribunJakarta.com.
4. Alif Ingin Sekolah

Meskipun terlihat selalu ceria, dalam hati kecilnya Alif (6) sangat ingin bersekolah seperti temannya yang lain.
Hal ini ucapkan kepada TribunJakarta.com, ketika di temui di kediamannya yang berada di kawasan Karawaci, Tangerang.
Sebelumnya, Alif viral di sosial media usai seorang warganet yang mempostingnya di instagram, dan terdapat keterangan bahwa Alif adalah seorang anak kecil mengalami kesulitan ekonomi.
Bahkan untuk makan sahur di bulan ramadan tahun ini, Alif terpaksa sahur hanya pakai nasi dan garam saja.
Ditemui di kediamannya ketika para relawan dan donatur mulai berdatangan, Alif menuturkan bahwa dirinya sangat ingin mengenyam pendidikan seperti teman seusianya.
"Aku mau sekolah, tapi gak punya uang padahal temen-teman aku sudah masuk TK semua," kata Alif kepada sambil menunduk sedih, Minggu (27/5/2018).
Nenek Alif yang bernama Heni mengatakan, cucunya tersebut akan memasuki usia tujuh tahu pada bulan Agustus mendatang.
Diusia tujuh tahun, seorang anak mulai memasuki pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yakni Sekolah Dasar (SD).
Namun, kembali lagi karena keterbatasan biaya, Heni tidak mampu menyekolahkan Alif.
Padahal, Alif sudah mulai bisa membaca dan menghitung, meskipun tidak pernah mendapat pelajaran di dunia pendidikan.
"Kalau ada rezekinya ya mau banget Alif sekolah, tapi untuk makan saja susah mas sampai sahur pakai nasi dan garam," ucap Heni.
Sekedar informasi, kedua orang tua Alif telah wafat sejak Alif berusia 11 bulan, sejak saat itu hanya Henilah yang merawat Alif hingga saat ini. (TribunJakarta.com)