Kisah 5 Orang yang Meninggal Karena Tertawa, Simak Faktanya

Tertawa mungkin adalah suatu hal yang semua orang pasti pernah melakukannya jika mengalami atau mengetahui hal lucu yang layak untuk di tertawakan.

Editor: Ananda Bayu Sidarta
Grafis Tribun Jakarta / Quora
Tertawa Berujung Maut 

Para dokter percaya bahwa dia mewarisinya dari kakeknya, Alex.

Dr Iqbal Malik, seorang konsultan ahli jantung dan direktur di Rumah Sakit Hammersmith di London, menyatakan bahwa menonton pertunjukan komedi dapat memicu kondisinya yang menyebabkan kematiannya.

Dan meskipun dalam beberapa kasus jantung kembali normal setelah beberapa ketukan, ini tidak terjadi pada Alex Mitchell.

2. Olen Betzen tahun 1989

a
Olen Betzen ()

Ole Bentzen, seorang audiolog dari Denmark, meninggal saat tertawa saat menonton lelucon dalam film A Fish Called Wanda .

Dilaporkan bahwa detak jantungnya dipercepat menjadi 250 hingga 500 denyut per menit yang menyebabkan serangan jantung dan menyebabkan kematiannya.

Adegan yang dia temukan sangat lucu adalah di mana salah satu protagonis menaruh chip di hidungnya.

Ironisnya, dua aktor dalam film ini merupakan bagian dari kelompok komedi bernama Monty Python yang melakukan sketsa berjudul 'Lelucon paling lucu di dunia,' yang berisi tentang lelucon yang konon sangat lucu bahwa orang benar-benar mati tertawa jika mereka mendengarnya.

3. Ny. Fitzherbert tahun 1782

s
Ny. Fitzherbert ()

Nyonya Fitzherbert, adalah seorang janda dari Northamptonshire di Inggris.

Kisahnya bermula saat ia pergi untuk melihat 'The Beggar's Opera' bersama teman-temannya ke Drury Lane Theatre pada 17 April 1782.

Ketika aktor Charles Bannister muncul di panggung berpakaian sebagai karakter wanita, Polly Peachum, Nyonya Fitzherbert, bersama dengan seluruh penonton, tertawa terbahak-bahak.

Tawa tak terkendalinya di pemandangan itu mendorongnya untuk meninggalkan teater bahkan sebelum babak kedua selesai.

Menurut berita kematian yang diterbitkan di Gentleman's Magazine Seminggu setelah insiden itu, Ny. Fitzherbert mengalami tawa histeris yang berlangsung selama dua hari tanpa henti.

Hal ini dilaporkan menyebabkan kematiannya pada 19 April 1978.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved